"Sangat mudah dia (KPU) mengatakan minta maaf, terus kalau minta maaf, selesai gitu? Enggak kan. Dengan logaritma sistem seperti itu diperbaiki, di sini muncul lagi di sana," ujar Bambang pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Bambang menyoroti dugaan kejanggalan dalam rekapitulasi Pemilu 2024 yang diduga dimanipulasi. Tim pakar forensik IT yang diterjunkan oleh pihaknya telah melakukan kajian dan menduga bahwa data server KPU memiliki logaritma sistem yang telah di-setting untuk memenangkan paslon tertentu dengan otomatisasi di atas 50 persen.
"Dugaan kecurangan tersebut semakin terlihat dengan adanya penggelembungan suara di berbagai wilayah, termasuk markdown," jelasnya.
Bambang juga menyampaikan bahwa sejumlah keluhan yang dikirimkan oleh Timnas AMIN kepada KPU tidak mendapat jawaban.
Ia menyoroti masalah keamanan data DPT yang dicuri dan ditemukan di black web market, serta ketidakjelasan apakah KPU telah melakukan perbaikan sistem atau membersihkan virus yang mungkin mengancam integritas Pemilu.
Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait kesalahan konversi data Formulir Model C1-Plano pada sistem Sirekap.
Meskipun mengakui kesalahan, Bambang Widjajanto menegaskan bahwa langkah-langkah konkret harus diambil untuk memastikan keabsahan dan keberlanjutan proses Pemilu 2024.