Suasana memanas ketika seorang ibu yang merekam video tersebut meluapkan kekesalannya kepada pihak sekolah. Dengan nada penuh emosi, ia mempertanyakan mengapa dirinya bersama wali murid lain tidak mendapat informasi terkait acara tersebut.
"Pantasan kami tidak dikasih tahu, ternyata buat acara sendiri. Katanya tidak ada perpisahan. Apa bedanya kami dengan yang lain, Bu? Kami juga bayar, tidak ada kami ngutang di TK," ucap ibu tersebut dengan nada tinggi dalam video.
Dalam video itu pula, terlihat salah satu guru dari TK Dharma Bhakti Pagar Dewa mencoba meredakan situasi dengan meminta ibu yang merekam untuk mematikan kamera ponselnya. Namun permintaan tersebut tidak digubris oleh sang perekam, yang merasa kecewa dan diperlakukan tidak adil.
Lebih miris lagi, sebanyak 11 anak yang tidak diajak dalam acara perpisahan itu tampak hanya bisa melihat dari balik kaca rumah makan tempat acara berlangsung. Mereka berdiri di luar, menyaksikan teman-temannya menikmati acara perpisahan yang semestinya menjadi momen berkesan untuk semua siswa.
Sambil terus merekam, ibu tersebut kembali menegaskan bahwa acara yang tengah berlangsung adalah acara perpisahan TK Dharma Bhakti Pagar Dewa, memperjelas dugaan bahwa pihak sekolah memang sengaja tidak memberitahu sebagian wali murid.
Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes Urine
Kejadian ini menuai reaksi beragam dari masyarakat, terutama warganet yang menyayangkan sikap pihak sekolah yang diduga tidak transparan dalam menggelar acara. Banyak yang menilai, seharusnya momen perpisahan sekolah menjadi ajang kebersamaan tanpa ada perlakuan pilih kasih terhadap wali murid dan siswa.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak TK Dharma Bhakti Pagar Dewa Kota Bengkulu terkait insiden tersebut. Para wali murid berharap ada klarifikasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***