Eksekusi 19 Rumah di Desa Maroneng Pinrang Berlangsung Ricuh
Warga desa melakukan aksi blokade di beberapa jalan menuju lokasi eksekusi dengan membakar ban bekas dan memalang jalan menggunakan batang pohon. Selain itu, warga juga melempari petugas dengan batu sebagai bentuk protes.
Dinar Candy Diperiksa Polda Jambi Terkait Kasus Kekasihnya, Ko Apex
Tindakan warga ini kemudian dibalas oleh polisi dengan tembakan gas air mata dan penggunaan water cannon untuk membubarkan massa. Dalam suasana yang penuh ketegangan, terdengar teriakan warga yang meminta belas kasihan dari pihak berwenang.
"Mana hati nurani ta pak. Kami nanti tinggal di mana kalau digusur," teriak salah seorang warga.
Presiden Jokowi Resmi Teken PP Larangan Jual Rokok Eceran Per Batang
Eksekusi tersebut dilakukan terhadap 19 rumah warga yang berdiri di atas tanah seluas sekitar 3,9 hektar. Tanah ini diketahui sebagai lahan sengketa yang telah lama menjadi sumber konflik di desa tersebut.
Meskipun situasi sempat memanas, pihak keamanan berhasil mengendalikan keadaan dan melanjutkan proses eksekusi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hingga kini, nasib warga yang terdampak masih menjadi perhatian banyak pihak, mengingat mereka harus mencari tempat tinggal baru setelah rumah mereka digusur.***
