Website Thinkedu

Data Penerbangan Jet Pribadi yang Diduga Digunakan Kaesang Mendadak Hilang

Data Penerbangan Jet Pribadi yang Diduga Digunakan Kaesang Mendadak Hilang
Foto : Instagram/Kaesang Pangarep
Lingkaran.id - Beberapa warganet menyoroti hilangnya data penerbangan jet pribadi yang diduga digunakan oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, dan istrinya, Erina Gudono. Dugaan ini muncul setelah beredar video yang memperlihatkan sepasang suami istri turun dari pesawat Gulfstream berwarna putih dengan nomor registrasi N588SE. Namun, setelah itu, data pesawat tersebut tiba-tiba menghilang dari laman pelacakan penerbangan.

Sebelumnya, pesawat tersebut diduga milik perusahaan game online Garena, yang berada di bawah naungan perusahaan Singapura, Sea Limited. Banyak yang  memeriksa riwayat penerbangan pesawat N588SE melalui situs pelacakan penerbangan Flight Radar 24 dan Flight Aware pada Kamis (29/8/2024), tetapi data pesawat tidak dapat ditemukan. Laman pelacakan menampilkan pesan "Sorry, but we could not find data for specified flight."


Skandal Asusila Sesama Jenis, Oknum Staf BAAK UIN Palembang Resmi Jadi Tersangka

Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan bahwa data penerbangan pesawat tersebut sebenarnya tidak hilang, melainkan disembunyikan oleh penyedia layanan pelacakan penerbangan, seperti Flight Radar 24 dan Flight Aware.

"Data bisa disembunyikan berdasarkan permintaan pemilik pesawat kepada penyedia layanan," ujar Alvin. Penyembunyian data ini biasanya terkait dengan layanan premium yang disediakan oleh penyedia layanan pelacakan.

Meskipun data penerbangan tidak dapat diakses secara publik, Alvin menyebutkan bahwa data tersebut masih bisa dilihat melalui metode konvensional. Ia juga menekankan bahwa tidak ada aturan yang melarang pemilik jet pribadi untuk menyembunyikan data penerbangan mereka karena berkaitan dengan privasi.

"Ini mirip dengan permintaan untuk menyembunyikan nomor telepon saat menelepon," tambahnya. 

Namun, Alvin mempertanyakan urgensi penyembunyian data jet pribadi yang digunakan Kaesang. Menurutnya, penyembunyian data ini biasanya dilakukan untuk tokoh kelas dunia, seperti pendiri Microsoft, Bill Gates.

"Kaesang mungkin pengusaha, tapi apakah perlu sampai disembunyikan seperti ini?" ujarnya.

Di media sosial, dugaan bahwa Kaesang menerima fasilitas jet pribadi sebagai gratifikasi cepat menyebar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera merespons dengan mengusut dugaan ini dan meminta klarifikasi langsung dari Kaesang. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan timnya untuk meminta klarifikasi terkait dugaan gratifikasi tersebut.

Heboh! Anak Kecil di Balikpapan Dijodohkan dan Melakukan Lamaran Seperti Orang Dewasa

"Kami perlu memastikan apakah ini masuk kategori gratifikasi, siapa yang memberikan fasilitas itu, dan apa motivasinya. Semuanya harus jelas," ujar Alexander. Ia juga menegaskan bahwa KPK berpegang pada prinsip kesetaraan di depan hukum, sehingga tidak ada alasan untuk takut atau ragu dalam meminta klarifikasi.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menambahkan bahwa Kaesang sebenarnya tidak berkewajiban melaporkan dugaan gratifikasi, karena ia bukan penyelenggara negara atau pegawai negeri. Namun, jika fasilitas yang diterima terkait konflik kepentingan, Kaesang tetap diharapkan melapor ke KPK dalam waktu 30 hari. Jika tidak, KPK dapat melanjutkan penyelidikan jika ada informasi tambahan atau laporan dari intelijen.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual