“Kami terus menerima tekanan dan intimidasi dari pihak kepolisian hingga akhirnya memutuskan untuk membuat video klarifikasi terkait lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar’ dan mengunggahnya ke media sosial. Kejadian ini menyebabkan kami mengalami berbagai kerugian, baik secara materiil maupun nonmateriil,” ungkap perwakilan Sukatani.
Namun, alih-alih meredam kontroversi, video klarifikasi yang diunggah justru menuai dukungan luas dari masyarakat. Salah satu dampaknya adalah perhatian terhadap Novi Twister Angel, anggota band yang mengalami pemecatan dari tempatnya bekerja, yakni SD IT Mutiara Hati Banjarnegara. Pemecatan tersebut diduga kuat terjadi akibat tekanan dari pihak kepolisian yang tidak menyukai dampak lagu mereka terhadap opini publik.
Di tengah kontroversi yang berkembang, Kapolri Listyo Sigit Prabowo sempat menawarkan kepada band Sukatani untuk menjadi Duta Polisi sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi dan pendekatan yang lebih baik terhadap publik. Namun, tawaran tersebut mendapat penolakan tegas dari pihak band.
"Kami dengan tegas menolak tawaran untuk menjadi Duta Kepolisian sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolri," tulis perwakilan band dalam pernyataan resminya.
Sukatani juga menegaskan bahwa dalam konser terbaru mereka di Slawi, Tegal, mereka sama sekali tidak meminta pengawalan khusus dari pihak kepolisian. Band ini menyebutkan bahwa konser tersebut tetap berlangsung sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap kontrak yang telah disepakati dengan pihak penyelenggara.
Viral! Vokalis Band Sukatani Novi Citra Indriyati Diberhentikan dari Sekolah, Ini Alasannya
"Jika ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam acara di Tegal, itu berada di luar kendali kami. Kami juga tidak meminta pengawalan khusus dari kepolisian untuk konser tersebut," tambah mereka.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik, terutama terkait dugaan intimidasi yang diterima oleh band Sukatani akibat kritik sosial yang tersirat dalam lirik lagu mereka. Dengan sikap tegas mereka dalam menolak berbagai intervensi, Sukatani kini semakin mendapat dukungan luas dari masyarakat yang melihat kasus ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang seharusnya dilindungi.***