Website Thinkedu

Bahlil Klaim 97 Persen Listrik Aceh Menyala, Warga Protes: “Di Sini Masih Gelap!”

Bahlil Klaim 97 Persen Listrik Aceh Menyala, Warga Protes: “Di Sini Masih Gelap!”
Foto : Bahlil Klaim 97 Persen Listrik Aceh Menyala, Warga Protes: “Di Sini Masih Gelap!”
Lingkaran.id - Krisis listrik dan air bersih yang melanda Aceh Besar dan Kota Banda Aceh telah memasuki hari ke-12 dan semakin mempengaruhi aktivitas masyarakat. Meski kedua wilayah tersebut tidak terkena banjir secara langsung, dampak pemadaman listrik berkepanjangan dan gangguan jaringan internet terasa sangat signifikan di kehidupan sehari-hari warga.

Reza Munawir (39), warga yang tinggal di Aceh Besar, mengaku terpaksa berpindah-pindah ke warung kopi untuk mengisi daya perangkat kerja agar tetap bisa beraktivitas. Kondisi serupa dirasakan banyak warga lainnya, mengingat pasokan listrik di rumah mereka belum juga pulih.

Warga Semprot Pernyataan Menteri Bahlil Soal Stok BBM Saat Tinjauan Bencana: Sudah Lima Hari Kosong!

Gangguan ini tidak hanya menghambat komunikasi dan pekerjaan, tetapi juga memukul sektor usaha kecil. Sejumlah warung makan terpaksa tutup sementara karena operasional yang tidak memungkinkan tanpa pasokan listrik dan air bersih.

Reza juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Dalam kunjungan bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu sebelumnya, Bahlil menyebut pemulihan jaringan listrik di Aceh telah mencapai 97 persen. Namun, menurut Reza, kondisi di lapangan justru jauh dari pernyataan tersebut karena listrik di banyak titik masih padam total.

Kondisi serupa dialami Dani Randi, warga Banda Aceh, yang menyebut aliran listrik di rumahnya hanya menyala secara bergilir dengan durasi hidup yang sangat singkat. Untuk menjaga usaha tetap berjalan, Dani akhirnya membeli genset, meskipun harus menanggung biaya operasional yang meningkat drastis.

Di Aceh Besar, Fira, warga Krueng Cut, Baet, mengeluhkan pemadaman listrik dan berhentinya aliran air PDAM selama lebih dari seminggu. Ia menegaskan bahwa listrik dan air adalah kebutuhan dasar yang seharusnya dapat dipenuhi, terlebih pada situasi pascabencana. Tanpa listrik, aktivitas memasak, membersihkan rumah, maupun memenuhi kebutuhan harian menjadi terhambat.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemulihan pasokan listrik Aceh telah mencapai 97 persen dan seluruh wilayah diperkirakan kembali menyala pada Minggu (7/12/2025) malam. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Presiden Prabowo menanyakan perkembangan pemulihan pascabencana saat meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane di Bireuen. Ketika ditanya langsung, Bahlil dengan tegas menjawab bahwa seluruh Aceh akan kembali terang.

“Seluruh Aceh, 97 persen malam ini nyala,” ujarnya.

Presiden Prabowo mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan kementerian dan pihak terkait. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus mengerahkan segala upaya untuk mempercepat pemulihan dan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Viral Helikopter BNPB Diduga Hanya Singgah untuk Foto di Langsa Aceh Tak Turunkan Bantuan

“Ini musibah, tantangan yang sedang kita hadapi. Pimpinan baru satu tahun, tetapi kita dipilih untuk mengatasi kesulitan,” ujar Prabowo.

Namun, di tengah pernyataan optimistis pemerintah, warga di sejumlah wilayah masih berjuang menghadapi gelapnya malam tanpa listrik dan minimnya akses air bersih. Mereka berharap pemulihan nyata segera terwujud, bukan hanya sekadar janji.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual