
Dalam kesempatan itu, Menteri Bahlil awalnya menegaskan bahwa secara keseluruhan stok BBM di wilayah Sumatra berada pada kondisi aman. Namun pernyataan tersebut langsung dibantah keras oleh warga yang berada di lokasi. Mereka mengungkapkan bahwa pasokan BBM di SPBU sudah kosong selama lima hari berturut-turut, bahkan beberapa daerah harus mengantre hingga tiga hari penuh untuk mendapatkan BBM.
Lebih dari 400 Tewas, Bencana Sumatra Dinilai Akibat Deforestasi dan Izin Tambang
“Tadi Bapak bilang stok cukup, tapi di sini kosong lima hari, Pak!” bentak seorang warga dalam video yang viral di media sosial.
Mendapati protes tersebut, Menteri Bahlil akhirnya mengakui adanya persoalan serius pada distribusi BBM. Ia menjelaskan bahwa meski stok secara regional tersedia, jalur darat di beberapa kabupaten terputus akibat bencana, sehingga truk BBM tidak dapat masuk ke wilayah-wilayah terdampak.
“Secara stok di wilayah Sumatra itu cukup. Tetapi untuk di kabupaten ini, tidak bisa masuk karena jalannya terputus,” jelasnya.
Pemerintah kini tengah berupaya membuka kembali akses transportasi darat. Dua skema penanganan sedang disiapkan:
Mempercepat pemulihan jalan utama yang rusak, bekerja sama dengan Kementerian PUPR.
Menggunakan jalur alternatif, atau yang disebut Bahlil sebagai “jalur tikus,” untuk memastikan suplai BBM tetap dapat menjangkau warga.
“Kalau tidak pakai jalur tikus, mau pakai jalur apa lagi? Semua potensi yang memungkinkan sedang kita optimalkan,” tegasnya.
Untuk mempercepat penyaluran energi di wilayah terdampak, Kementerian ESDM juga mengumumkan relaksasi aturan barcode bagi pembelian BBM dan LPG di SPBU. Dengan relaksasi ini, masyarakat bisa langsung mengisi BBM tanpa proses pemindaian barcode yang sebelumnya menjadi hambatan administrasi.
“Aturan untuk memakai barcode sudah kami relaksasi sejak pagi. Silakan isi saja,” ujar Bahlil.
Kebijakan ini diberlakukan di wilayah yang terdampak langsung, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan harapan distribusi energi berjalan lebih cepat dan efisien.
Selain kelangkaan BBM, Menteri Bahlil juga meninjau kondisi infrastruktur listrik di Bireuen, Aceh. Kawasan tersebut mengalami pemadaman luas akibat runtuhnya tower Sutet PLN, yang menjadi salah satu jaringan listrik utama. Pemerintah menargetkan pemulihan dilakukan secepat mungkin agar kebutuhan energi warga dapat kembali terpenuhi.
Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?Dengan akses jalan yang masih terputus, ribuan warga terdampak sangat mengandalkan langkah cepat pemerintah. Pemulihan jalur distribusi menjadi kunci agar pasokan BBM, LPG, dan listrik kembali normal.
Di tengah situasi krisis, masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas dan terkoordinasi, mengutamakan keselamatan warga, serta memastikan distribusi energi tidak kembali tersendat.***