Aksi ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @undercover.id. Dalam video yang diunggah, Ayip terlihat dengan teliti mengukur jarak dari rumahnya ke SMA Negeri 5 Kota Tangerang dengan meteran.
"Kami ingin memastikan bahwa jarak rumah kami memang memenuhi syarat zonasi yang ditetapkan," ujar Ayip dalam video tersebut.
"Sebab, kami merasa anak kami layak diterima berdasarkan jarak tempat tinggal kami," tegasnya.
Video ini menunjukkan Ayip mengukur jarak dengan teliti, mulai dari pintu gerbang sekolah hingga ke titik yang ia klaim sebagai rumahnya. Aksi ini menarik perhatian netizen dan memicu perdebatan tentang transparansi dan keadilan dalam sistem zonasi PPDB.
Ibu Rumah Tangga Tewas Mengenaskan Usai Digorok Mantan Suami: Tidak Mau Rujuk
Unggahan di akun Instagram tersebut telah mendapatkan banyak tanggapan dari warganet. Beberapa mendukung tindakan Ayip sebagai langkah untuk memperjuangkan hak anaknya, sementara yang lain mempertanyakan efektivitas dan keakuratan sistem zonasi saat ini.
Pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi Ayip dan hasil pengukurannya.
Namun, kejadian ini menyoroti pentingnya evaluasi dan transparansi dalam penerapan sistem zonasi PPDB untuk memastikan bahwa semua calon siswa mendapatkan kesempatan yang adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.***