Lingkaran – Seorang ayah di Deli Serdang, Sumatera utara dengan inisial  S berumur 53 tahun tega memperksa anak kandungnya sebanyak 15 kali sejak 2017.Delapan Maret Merupakan International Women’s Day (IWD), Sudahkah Perempuan Memperoleh Kesetaraan Gender ???Aksi bejadnya sudah dilakukan sejak anak nya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Berdasarkan pengakuan korban kepada pihak berwajib “ kejadian tersebut terjadi sejak korban masih duduk dibangku kelas 5 SD pad tahun 2017”. Ucap Kompol I Kadek Heri Cahyadi kasatreskrim Polresta Deli Serdang pada Selasa (08/03/2022).Dalam temuan kasus ini kasatreskrim Polresta Deli Serdang mengatakan saat itu korban tidak berani memberitahukan aksi bejad ayahnya karena diancam akan dibunuh oleh sang ayah.Tetapi pada akhirnya korban tetap memberanikan diri memberitahukannya kepada sang ibu ketika hendak memperkosanya lagi. Karena tidak terima atas perlakuan sang suami, ia membuat laporan ke polisi. Dalam hal ini pelaku sempat melarikan diri namun akhirnya ditemukan dan diserahkan oleh pihak keluarga ke pada Polisi.Kisah Pilu Bayi 10 Hari Terpanggang Dalam Kobaran ApiDalam hal ini pelaku sudah resmi ditahan dan dikenakan PASAL 81 AYAT 3 DAN PASAL 82 AYAT 2 JO PASAL 76D PASAL 76E dari UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan perpu nomor 01 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor  23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Ucap tegas Kompol I Kadek Heri Cahyadi kasatreskrim Polresta Deli Serdang.*** 

Lingkaran – Usai ramai diperbincangkan di media sosial karena tertangkap tengah melakukan mantap-mantap dengan seorang pria saat kuliah umum online melalui Zoom Meeting, Mahasiswi UIN Suska, Riau akhirnya resmi dikeluarkan dari kampus. Mahasiswi UIN Riau Lupa Matikan Kamera Zoom Saat Sedang Mantap-Mantapkeputusan tegas pihak universitas itu diambil setelah keputusan sidang kode etik.  Hasil sidang kode etik itu menyebut AAF telah melakukan pelanggaran berat dan mencemarkan dan mencoreng nama baik kampus UIN Suska Riau.Oleh karena itu  sanksi yang dikeluarkan dari pihak universitas ialah resmi mengluarkan mahasiswi tersebut dari kampus atas kejadian itu AAF mengaku tidak tahu kamera aktif saat mengikuti Zoom Meeting. Mandalika Akan Menjadi Destinasi Wisata Yang Dilirik DuniaAFF awalnya sempat mengelak dan ia akhirnya mengakui perbuatannya ketika dimintai keterangan pada saat sidang kode etik dilakukan pada Rabu, (2/3/2022).*** 

Lingkaran- Penembakan yang dilakukan oleh petugas kepolisian terhadap Sangkut yang mencoba memberikan perlawanan pada saat proses penangkapan dari tempat persembunyiannya di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.Sangkut yang tewas merupakan tersangka yang telah buron dalam kasus pencurian dan pemerkosaan mahasiswi D (22), hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolres OKU, AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasi Humas, AKP Mardi Nursal pada Jum’at (25/2/22).“Pelaku Sangkut ini melakukan pencurian dan pemerkosaan. Saat beraksi pelaku juga mengancam korban dengan menodongkan senjata api rakitan miliknya kepada korban,” ungkap Mardi.Aksi Bejat Maling Perkosa Mahasiswi di OKU Sumsel!Penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut, hingga pencarian yang dilakukan untuk penangkapan Sangkut yang melarikan diri dan sempat buron membuat pihak kepolisian mencari tempat persembunyiannya yang berpindah-pindah.Pencarian pihak kepolisian terhadap Sangkut membuahkan hasil setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi mengenai tempat persembunyiannya, pelaku ditemukan di tempat persembunyian terakhirnya di daerah Peninjauan, OKU.“Pelaku melawan petugas dengan mencabut senjata api rakitannya saat akan ditangkap pada kamis malam (24/2/22), sehingga petugas melakukan tindakan tegas karena dianggap dapat membahayakan,” ujar Mardi.Alami Pelecehan, Mahasiswa Unsri Lapor Ke Polda SumselDiketahui terdapat 11 kasus kejahatan di area OKU dan sekitarnya yang menjerat namanya yang dan selama ini dirinya selalu melarikan diri dari kejaran petugas.***

Lingkaran – Seorang remaja berusia 15 tahun di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan diperkosa secara bergilir oleh enam pemuda. Aksi bejat itu dilakukan pada Senin (27/12/21) lalu.Bus Transmusi Palembang Stop BeroperasiDilansir dari SindoNews, Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, AKP M Tohirin menjelaskan kejadian itu bermula saat korban dijemput oleh temannya yang menjadi salah satu pelaku pada Senin (27/12/21) sekitar pukul 19.30 WIB.“Korban awalnya dijemput oleh temannya yang juga menjadi salah pelaku untuk nongkrong,” kata M Tohirin, Rabu (5/1/22).Kemudian pelaku membawa korban ke rumah temannya di belakang Pasar Pendopo. Di lokasi tersebut sudah ada 5 pemuda yang tidak dikenal korban. Mereka kemudian berkenalan dan mengobrol dengan korban.Selang beberapa menit, para pemuda itu meminta korban untuk ikut meminum miras, namun korban menolaknya. Para pelaku pun memaksa meminumkan miras tersebut ke mulut korban. Setelah korban mabuk setengah sadar, para pelaku memperkosa korban secara bergilir.==break here==Pada keesokan harinya, korban diantar pulang ke rumah neneknya. Kemudian pada Senin, 3 Januari 2022 korban pulang ke rumah dan menceritakan kepada orang tuanya mengenai kejadian yang dialaminya. Lalu melaporkan kasus ini ke polisi.Petugas yang menyelidiki kasus ini berhasil menangkap 4 dari 6 pemuda yang memperkosa korban. Empat diantaranya yaitu AR (23), MER (22), RSP (19), dan YUG (19).Pemberlakuan E-Tilang di beberapa Titik Kota Palembang, Berikut Lokasinya!“Kempat pelaku beserta barang bukti sudah diamankan, sementara dua pelaku lagi yang identitasnya sudah dikantongi saat ini masih dalam pengejaran petugas,” ucap Kasat Reskrim Empat Lawang.***