Lingkaran.id- Analisis Jaringan Sosial adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menyelidiki struktur sosial pengguna situs jaringan sosial dengan pendekatan teori jaringan dan teori graf.
Saat ini, social network analysis telah dipergunakan untuk mengetahui interaksi antar individu atau kelompok dalam menentukan pola struktur sosial dalam interaksi tersebut, serta dapat menggambarkan perilaku, jaringan, dan dinamika antara pengguna jejaring sosial.
Perkembangan dan Tantangan Analisis Jaringan SosialAnalisis Jaringan Sosial juga dapat digunakan untuk melakukan pemetaan dan pengukuran hubungan diantara individu, kelompok, dan organisasi seperti: menganalisis dan mempelajari kolaborasi antara mahasiswa dan pembimbing pada publikasi, penyebarluasan publikasi, komunikasi antara akademisi atau peneliti serta mengukur aliran beasiswa, serta menganalisis berbagai macam kasus sosial masyarakat seperti: kelompok teroris, organisasi kejahatan, dan kelompok narkotika dan lain-lain.
Perkembangan metode analisis jaringan sosial saat ini cukup beragam, baik yang analisis yang dilakukan pada level-level
element analysis, group analysis, dan cores analysis. Telah banyak metode analisis jaringan yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.
Misalnya seperti: network distribution, network segmentation, link prediction, community detection dan lain-lain Untuk tujuan mendeteksi komunitas dalam jaringan sosial metode yang dapat digunakan adalah community detection.
Pada element-level analysis, analisis dilakukan terhadap terhadap aktor (simpul). Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah analisis centrality. Analisis centrality akan mengukur atau menghitung hubungan antara simpul dengan simpul yang lain. Dalam konteks ini, mengukur sentralitas yang umum digunakan bertujuan untuk mengungkap simpul yang akan menjadi sentral didalam sebuah jaringan. Untuk mencapai hal ini sentralitas dari simpul dihitung berdasarkan relasi graph direct atau graph indirect.
Pada Group-level analysis, analisis dilakukan terhadap kumpulan aktor (simpul) yang membentuk kelompok. Group atau kelompok didalam jaringan sosial ditandai dengan hubungan dan konektivitas yang kuat antara sesama aktor (simpul). Titik awal untuk konsep group ini adalah cohesive subgraphs. Dalam Group-level analysis, analisis yang sering digunakan adalah cores dan cliques analisis.
Cores analisis merupakan teknik pengelompokan pada jaringan sosial yang dilakukan terhadap terhadap semua aktor (simpul) yang memiliki link (sisi) dalam jaringan. Pada penerapannya, analisis terhadap cores dapat dilakukan dengan menggunakan K-Cores. Melalui K-Cores dapat ditentukan apakah semua aktor (simpul) dalam jaringan dapat dimasukan ke dalam sebuah kelompok (group) atau hanya aktor (simpul) tertentu dengan kriteria tertentu. Jika dipakai 2-Core, maka satu aktor (simpul) dapat dikatakan bagian dari kelompok (group) apabila memiliki 2 jumlah link atau (sisi), sedangkan dengan 3-Core harus memilii 3 link atau (sisi).
Salain cores, analisis juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Clique. Clique adalah pengelompokan aktor (simpul) di dalam suatu jaringan dimana memasukkan maksimal semua bentuk hubungan antara aktor (simpul), dan aktor-aktor (simpul) tersebut saling berinteraksi satu sama lain dengan semua anggota. Ada dua ciri Clique, yaitu: saling keterhubungan diantara sesama aktor (simpul), dan memasukkan semua hubungan atau interaksi maksimal. Dalam perkembangannya, Clique terus mengalami perkembangan dengan definisi Clique yang lebih longgar yakni N-Clique dan K-Plexes.
Universitas Bina Darma Tingkatkan Kapasitas Menulis Mahasiswa 'Gelar Workshop Penulisan Artikel dan Reference Manager 'Untuk Network-level analysis, fokus utama analisis adalah pada sifat dan struktur dari jaringan secara keseluruhan. Sifat jaringan adalah indikator pertama untuk menilai kesamaan jaringan dan statistik jaringan yang diperoleh akan mencerminkan karakteristik dari jaringan.
Oleh: Edi Surya Negaraa
(Dosen Universitas Bina Darma)