Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan bahwa tuduhan Demokrat sebagai dalang isu ijazah palsu Jokowi adalah fitnah besar dan tidak berdasar.
“Partai Demokrat tidak pernah terlibat dan tidak ada kepentingan dalam isu tersebut. Ini fitnah yang sengaja dibuat untuk memecah belah,” tegas Ibas.
Cristiano Ronaldo Sukses Gaet João Félix ke Al-Nassr, Duet Portugal Bikin Geger
Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Panjaitan, juga menyatakan bahwa isu ini adalah cara licik untuk menebar kebencian. “Kami menolak politik adu domba. Isu ini jelas-jelas diarahkan untuk mengaburkan fakta dan merusak demokrasi,” ujarnya.
Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, Kepala Departemen Politik dan Keamanan DPP Demokrat, menambahkan bahwa nama Roy Suryo yang sering dikaitkan dalam kasus ini tidak relevan. “Roy sudah bukan kader Demokrat sejak 2019. Jangan kaitkan Demokrat dengan manuver pribadi,” kata Frederik.
Wasekjen Demokrat, Jansen Sitindaon, bahkan menyebut tuduhan tersebut “gila dan mabuk” serta mendesak pihak yang menuduh untuk membuka bukti. “Jika tidak ada bukti, kami tidak segan membawa masalah ini ke jalur hukum,” ujarnya.
Profil Kwik Kian Gie: Ekonom Kerakyatan yang Wafat di Usia 90 Tahun, Jejak Pemikiran dan Warisan Gagasannya
Sebelumnya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI sekaligus putra Presiden Jokowi, juga menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah menuduh Demokrat terkait isu ijazah. Kaesang menekankan hubungan baik antara keluarga Jokowi dan keluarga SBY.
Dengan isu ini, Demokrat berharap publik tidak terprovokasi dan tetap fokus pada politik sehat. “Kami akan terus bekerja untuk rakyat, bukan terjebak dalam isu murahan,” tutup Ibas.****