Apakah Kamu Ingin Tahu Seberapa Cocok Kamu Dan Dia Ketika Berinteraksi? Simak Penjelasannya Disini!
Rahmat R. Harahap Selasa, 01 Agustus 2023 | 11:50
Lingkaran.id-Apakah kamu Perna berpikir, mengapa kita sering bisa 'nyambung' saat berbicara dengan orang tertentu, sedangkan dengan orang lain tidak? Beberapa penyebabnya bisa karena jenis kelamin, usia, atau latar belakang pendidikan.
Namun secara kognitif, ternyata ada perbedaan pola pikir yang mengakibatkan perbedaan gaya komunikasi dan cara kita berinteraksi dengan orang lain. Bagaimana hal itu terjadi?
Mengapa Hidup Sering Merasa Cemas
Itu Karena Sociotype kamu dan dia berbeda!
Terdapat teori yang menjelaskan perbedaan dalam menangkap informasi ini. Teori itu adalah teori socionics. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Aushra Augusta dari teori metabolisme informasi dan teori fungsi kognitif Carl Jung.
Dijelaskan oleh Pietrak (2017), teori ini menyatakan bahwa interaksi antar manusia dapat berbeda-beda tergantung cara memproses informasi secara kognitif.
Sederhananya, menurut Socionics, orang yang suka berpikir sebelum bertindak tentu akan kesulitan berinteraksi dengan orang yang cas-cis-cus alias cepat. Perbedaan antara kecenderungan ini disebut Sociotype.
Secara konseptual, teori Socionics mirip dengan teori Myers-Briggs. Bedanya, jika Myers-Briggs menyebut komponen kepribadian sebagai susunan fungsi kognitif (cognitive function stack), teori Socionics menyebutnya ego blocks.
Mengenal Apa Itu Altruisme Dalam Psikologi
Tapi dalam penggunaannya, sama saja. Jumlah tipe kepribadiannya sama, yaitu enam belas dengan empat huruf. Keunggulannya, Socionics mampu menjelaskan kecocokan antar kepribadian berdasarkan fungsi kognitif, sedangkan Myers-Briggs tidak.
Empat jenis fungsi kognitif yang dimaksud meliputi sensor (sensors), intuisi (intuitives), pemikir (thinkers), dan perasa (feelers). Keempat fungsi kognitif tersebut memiliki karakteristik masing-masing berdasarkan pola interaksinya.
Namun secara kognitif, ternyata ada perbedaan pola pikir yang mengakibatkan perbedaan gaya komunikasi dan cara kita berinteraksi dengan orang lain. Bagaimana hal itu terjadi?
Mengapa Hidup Sering Merasa Cemas
Itu Karena Sociotype kamu dan dia berbeda!
Terdapat teori yang menjelaskan perbedaan dalam menangkap informasi ini. Teori itu adalah teori socionics. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Aushra Augusta dari teori metabolisme informasi dan teori fungsi kognitif Carl Jung.
Dijelaskan oleh Pietrak (2017), teori ini menyatakan bahwa interaksi antar manusia dapat berbeda-beda tergantung cara memproses informasi secara kognitif.
Sederhananya, menurut Socionics, orang yang suka berpikir sebelum bertindak tentu akan kesulitan berinteraksi dengan orang yang cas-cis-cus alias cepat. Perbedaan antara kecenderungan ini disebut Sociotype.
Secara konseptual, teori Socionics mirip dengan teori Myers-Briggs. Bedanya, jika Myers-Briggs menyebut komponen kepribadian sebagai susunan fungsi kognitif (cognitive function stack), teori Socionics menyebutnya ego blocks.
Mengenal Apa Itu Altruisme Dalam Psikologi
Tapi dalam penggunaannya, sama saja. Jumlah tipe kepribadiannya sama, yaitu enam belas dengan empat huruf. Keunggulannya, Socionics mampu menjelaskan kecocokan antar kepribadian berdasarkan fungsi kognitif, sedangkan Myers-Briggs tidak.
Empat jenis fungsi kognitif yang dimaksud meliputi sensor (sensors), intuisi (intuitives), pemikir (thinkers), dan perasa (feelers). Keempat fungsi kognitif tersebut memiliki karakteristik masing-masing berdasarkan pola interaksinya.
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Berita Terbaru