Barcelona langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Hasilnya, mereka membuka keunggulan melalui gol cepat dari Raphinha di menit ke-6 setelah menerima umpan matang dari Lamine Yamal. Namun, Benfica sempat memberikan perlawanan dengan gol penyama kedudukan dari Nicolás Otamendi di menit ke-13.
Tak ingin kehilangan momentum, Barcelona kembali unggul berkat aksi brilian Lamine Yamal di menit ke-27. Pemain muda ini tak hanya mencetak gol, tetapi juga memberikan assist dalam laga ini, mencatatkan namanya sebagai pemain termuda yang mencapai prestasi tersebut dalam sejarah Liga Champions.
Menjelang turun minum, Barcelona semakin menjauh setelah Raphinha mencetak gol keduanya di pertandingan ini. Blaugrana pun menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1.
Bu Guru Salsa Viral di TikTok, Klarifikasi, Pernikahan, dan Pelajaran Berharga
Barcelona mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 65%, sementara Benfica hanya 35%. Berikut beberapa statistik kunci dari laga ini:
Penguasaan bola: Barcelona 65% - 35% Benfica
Tembakan ke gawang: Barcelona 9 - 3 Benfica
Total tembakan: Barcelona 17 - 7 Benfica
Akurasi operan: Barcelona 88% - 79% Benfica
Pelanggaran: Barcelona 10 - 12 Benfica
Keunggulan ini menegaskan efektivitas taktik yang diterapkan oleh Hansi Flick, yang sukses membawa Barcelona tampil dominan di berbagai lini.
Kenapa Ronaldo Absen di Laga Esteghlal vs Al-Nassr? Ini Alasan Sebenarnya!Lamine Yamal – Satu gol dan satu assist, mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol dan assist dalam satu laga UCL.
Raphinha – Dua gol yang menjadi kunci kemenangan Barcelona.
Frenkie de Jong – Mengontrol lini tengah dengan akurasi operan mencapai 92%.****