Tiga Oknum Anggota TNI AL Ditahan Terkait Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (8/1/2025), Amin menjelaskan bahwa insiden ini adalah hasil dari kesalahpahaman. Ia mengatakan, pada saat kejadian, ia tengah mengikuti rapat Zoom bersama stafnya, Alfian dan Devi.
"Tiba-tiba pagi mereka datang teriak-teriak dan gedor-gedor pintu. Saya sedang rapat Zoom, jadi tidak bisa langsung menemui," kata Amin.
Amin juga mengungkapkan bahwa kelompok tersebut adalah pemilik bangli yang protes karena merasa hanya bangunannya saja yang ditertibkan. Sebelumnya, Kecamatan Asemrowo telah melakukan penertiban bangli di beberapa lokasi, termasuk di bawah jembatan Dukuh Rukun Barat dan Tol Asemrowo, dengan prosedur sosialisasi yang dilakukan sebanyak tiga kali.
Devi, staf yang ditemukan di bawah meja, mengklarifikasi bahwa ia panik karena mendengar suara teriakan dan gedoran pintu dari kelompok tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada tindakan mencurigakan yang terjadi di ruangan tersebut. Saat kejadian, ia dan rekannya, Alfian, sedang melakukan koordinasi menjelang rapat virtual dengan Wali Kota Surabaya.
Penolakan Pendampingan Polisi Berujung Tewasnya Bos Rental Mobil: Warganet Desak Polri Tetapkan Tarif Resmi untuk Laporan dan Jasa Polisi
"Saya ketakutan, sebagai wanita ini pertama kali saya mengalami situasi seperti ini. Saya takut mereka membawa senjata tajam. Jadi, saya spontan bersembunyi di bawah meja," kata Devi.
Amin menyatakan akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dan berharap masyarakat dapat menempuh jalur yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan tanpa menciptakan keresahan.
"Kami sedang mempertimbangkan untuk melapor ke Polda Jatim atas pelanggaran UU ITE dan tindakan yang merugikan saya serta keluarga," ujarnya.***