Menyikapi viralnya video tersebut, manajemen PT Timah mengeluarkan pernyataan resmi pada Minggu (2/2/2025), menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan tindakan karyawannya. Perusahaan menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung oleh PT Timah.
"Konten yang dibuat oleh karyawan tersebut tidak merepresentasikan karakter dan budaya PT Timah. Kami berkomitmen untuk menjaga etika, harmoni, serta rasa saling menghormati di lingkungan kerja," ujar perwakilan manajemen PT Timah dalam keterangannya.
Lebih lanjut, perusahaan menegaskan bahwa seluruh karyawannya, termasuk yang berstatus pegawai tetap, juga menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan sebagaimana masyarakat umum lainnya.
"Layanan yang diterima karyawan PT Timah sesuai dengan kelas kepesertaan masing-masing dan tidak ada perlakuan istimewa," tambah perwakilan perusahaan.
Terkait tindakan yang akan diambil terhadap karyawan yang bersangkutan, PT Timah menegaskan bahwa pihaknya akan menegakkan aturan kepegawaian yang berlaku.
"Kami akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan perusahaan dan terus melakukan edukasi kepada seluruh karyawan agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial," tegas manajemen PT Timah.
Di tengah ramainya perbincangan publik, Wenny Myzon akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun TikTok pribadinya. Ia menyatakan bahwa konten yang diunggahnya merupakan sudut pandang pribadinya dan tidak ada kaitannya dengan PT Timah. Wenny juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan unggahannya.
"Konten yang ada di akun saya itu adalah murni dari sudut pandang pribadi dan tidak mewakili perusahaan tempat saya bekerja," kata Wenny dalam videonya.
"Saya mohon maaf jika ada yang merasa terganggu. Tidak ada niat saya untuk menyinggung profesi atau organisasi tertentu," ujarnya.
CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan Fantastis
Berdasarkan informasi yang beredar, Wenny Myzon diketahui tinggal di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Dalam profil Facebooknya, ia mencantumkan bahwa dirinya pernah bersekolah di SMA Negeri 9 Padang dan bekerja di PT Timah. Selain sebagai pegawai BUMN, Wenny juga aktif sebagai kreator digital dan memiliki usaha di bidang kuliner.
Lewat media sosialnya, ia kerap membagikan aktivitasnya dalam membuat kue, bahkan mengklaim memiliki omzet jutaan rupiah dari bisnis rumahan tersebut. Dalam salah satu unggahan videonya, ia menulis, "Ngomset jutaan rupiah dari dapur." Menariknya, pada 24 Januari 2025, Wenny sempat mengungkapkan rencananya untuk berhenti bekerja di PT Timah.
"Sebentar lagi saya akan menggantungkan baju seragam. Walau berat, saya merasa sangat beruntung bisa bergabung di tim ini. Atasan Masya Allah baik, dan teman-teman satu ruangan luar biasa. Insya Allah, rezeki duniawi akan diganti Allah dengan yang lebih baik," tulisnya dalam sebuah postingan.
Namun, beredar pula informasi bahwa Wenny sebelumnya pernah mendapat teguran dari perusahaan terkait perilakunya di media sosial. Kabarnya, teguran terakhir diterimanya pada tahun 2024.
Video viral ini memicu beragam reaksi dari pengguna media sosial, terutama di platform TikTok dan X (Twitter). Banyak yang mengecam tindakan Wenny karena dinilai tidak menghargai para pekerja honorer dan pengguna BPJS. Meski sudah ada klarifikasi dan permintaan maaf dari Wenny, sebagian besar warganet tetap merasa bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan.
"BPJS itu untuk semua, nggak ada yang lebih istimewa. Kalau bukan BPJS, mungkin nggak semua orang bisa dapat layanan kesehatan," tambah pengguna lainnya.***