“Karena ponsel Arya tidak aktif, istrinya meminta penjaga kos mengecek kamar korban,” ujar Ade Ary dalam keterangannya pada Sabtu (12/7/25).
Dalam rekaman CCTV bertanggal 8 Juli sekitar pukul 00.27 WIB, terlihat seorang pria mengenakan sarung dengan baju disampirkan di bahu berjalan bolak-balik di depan kamar Arya. Pria tersebut sempat menengok ke dalam kamar melalui jendela dan terlihat berbicara di telepon. Identitas pria itu belakangan diketahui sebagai penjaga kos.
Selanjutnya, sekitar pukul 05.20 WIB, pria yang sama kembali terlihat di depan kamar, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek. Ia tampak membawa sapu sambil kembali menengok ke arah kamar korban.
30 Wamen Duduki Jabatan di BUMN, Tuai Kritik: Rakyat Sulit Kerja, Pejabat Bisa Rangkap
Pagi harinya, pada Selasa (8/7/25), penjaga kos bersama seorang rekannya mencoba membuka jendela kamar Arya yang ternyata sudah dalam kondisi rusak seperti dicongkel. Ketika berhasil mengintip ke dalam, mereka mendapati Arya sudah tidak bernyawa. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi tertutup selimut, dengan kepala dililit lakban.
Kapolsek Menteng, Komisaris Rezha Rahandi, membenarkan bahwa pemeriksaan ke kamar Arya dilakukan atas permintaan sang istri.
“Karena ditelepon tidak aktif, istrinya lalu menghubungi penjaga kos. Setelah dicek dan pintu diketuk tapi tak ada respons, akhirnya kamar dibuka paksa,” ujar Rezha.
Hasil Penelusuran Aktivitas Terakhir dari CCTV Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan fisik maupun barang-barang milik korban yang hilang. Polisi juga menemukan sidik jari Arya pada lakban yang membungkus kepalanya, namun belum bisa dipastikan apakah lakban itu ditempelkan oleh dirinya sendiri atau orang lain.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Arya masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian telah mengamankan beberapa rekaman CCTV dari area sekitar dan masih menunggu hasil otopsi untuk mengungkap kebenaran di balik kematian misterius tersebut.***