Website Thinkedu

Perjalanan Haji Ajarkan Perjuangan Dan Berikan Ketenangan

Perjalanan Haji Ajarkan Perjuangan Dan Berikan Ketenangan
Foto: Dokumentasi Lingkaran.id
Lingkaran.id -Setiap langkah di Tanah Suci adalah pelajaran. Setiap tantangan adalah cermin kesabaran. Dan setiap momen adalah kesempatan mendekat kepada Allah SWT. Perjalanan haji mungkin hanya sekali seumur hidup, namun hikmah dan kenangannya akan terus tinggal, membentuk jiwa yang baru yang lebih tenang, lebih kuat, dan lebih ikhlas dalam menjalani hidup.

Di balik megahnya panggilan suci ke Tanah Haram, tersimpan kisah hikmah yang mendalam. Bagi setiap jamaah, haji bukan sekadar ritual. Ia adalah mozaik perjuangan, keikhlasan, dan ketenangan jiwa yang membentuk makna terdalam dari sebuah ibadah seumur hidup.

Bagi kami, perjalanan Haji Tahun 2025 ini dimulai di Kota Madinah. Kota yang pernah menjadi tempat hijrah Rasulullah SAW.

Kota Madinah menyambut para jamaah haji dengan nuansa yang berbeda. Tidak ada hiruk pikuk seperti di kota besar lainnya, hanya ada suasana damai yang meresap ke dalam dada.

Di sini, setiap langkah terasa ringan, setiap napas serasa penuh berkah. Shalat di Masjid Nabawi, menatap keindahan Raudhah, dan menelusuri jejak sejarah Islam semuanya mengajarkan bahwa ketenangan sejati berasal dari kedekatan dengan Allah yang Maha Kuasa.

Banjir Besar Landa Kendari, 402 Warga Mengungsi dan 16 Kelurahan Terendam

Namun, ketika menginjakkan diri ke Kota Mekkah, babak baru dimulai. 

Di kota kelahiran Nabi ini, perjuangan terasa begitu nyata. Bukan hanya karena panas terik dan padatnya manusia dari berbagai penjuru dunia, tapi karena cobaan-cobaan yang datang silih berganti. Ada yang kehilangan koper, ada yang terpisah dari pasangan atau rombongan, dan ada pula yang harus bersabar dalam antrian panjang menuju Ka'bah.

Di Masjidil Haram, suara para askar menggema, menjadi irama tersendiri dalam dinamika ibadah. Jamaah saling berebut shaf, berusaha mendekat ke Baitullah, rumah suci yang menjadi pusat arah shalat umat Muslim sedunia. 

Meski lelah, tak ada yang mundur. Semua ingin berada sedekat mungkin dengan Ka'bah, menuangkan doa dan harapan yang selama ini terpendam.

Lalu tibalah puncak haji: prosesi ARMUZNA Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

Di sinilah ujian sesungguhnya dimulai. Tak semua mendapat tempat di tenda. Ada yang terpaksa bermalam di tanah Arafah. Ada yang harus berjalan jauh dari Muzdalifah ke Mina. 

Namun, di tengah keterbatasan itu, tumbuh rasa solidaritas dan sabar yang luar biasa. Tak sedikit yang saling berbagi makanan, membantu sesama yang kelelahan, atau sekadar menguatkan satu sama lain dengan zikir dan senyum. Hingga, kami yakin bahwa setiap tantangan harus diterima dengan keikhlasan. 

Bintang 1 untuk Amazon, Aksi Netizen Indonesia Picu Sorotan Global

Tak ada keluhan berarti, karena semua sadar: ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah panggilan Ilahi, yang menuntut pengorbanan hati dan raga. 

Ketenangan dan perjuangan yang silih berganti itu, justru membentuk makna sejati dari haji. Ia mengajarkan bahwa untuk mencapai ridha Allah, butuh kesabaran, kerendahan hati, dan pengorbanan.

Akan tetapi, di balik kelancaran perjalanan haji, ada peran besar para petugas haji. Mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan jamaah dapat beribadah dengan tenang.

hal di atas menjadi bukti bahwa petugas haji yang bertugas selain menjadi penanggung jawab garda terdepan para petugas haji senantiasa memastikan seluruh kebutuhan para jemaah dengan baik.

Mereka hadir saat ada yang tersesat, membantu saat jamaah kelelahan, dan siaga dalam setiap keadaan darurat. Dedikasi mereka, meski sering tak terlihat, adalah bagian dari kisah perjalanan ibadah haji ini.***

Catatan Haji "Ani Hidayati"
Jamaah Haji 2025 Kabupaten Gresik
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual