Pelaku awalnya meminjam motor korban dengan alasan hendak membeli martabak dan benar-benar mengembalikannya. Hal ini ia lakukan berulang kali hingga akhirnya, di peminjaman ketiga, motor tersebut dibawa kabur.
"Minjem pertama beneran beli martabak, bawa lagi. Kedua minjem lagi, bawa lagi. Ketiga... nggak bawa martabak, dan motornya ilang," ujar Arafah saat bercerita dengan nada kesal.
Yang mengejutkan, pelaku justru kembali lagi ke lokasi rental, seolah tak bersalah. Ketika korban menegurnya, pelaku malah mengakui perbuatannya dengan santai.
“Lah, lu kemarin maling motor gua?,” tanya korban.
“Lah iya,” jawab si pelaku tanpa rasa bersalah.
Tak hanya itu, Arafah menyebut bahwa pelaku bahkan sempat menyinggung harga motor curian tersebut, menganggapnya murah.
“Buset, murah banget... padahal masih bisa, 6 juta tuh masih bisa,” imbuhnya.
Namun yang paling memicu amarah publik adalah pengakuan Arafah terkait respons kepolisian terhadap kasus ini. Menurutnya, meski pelaku sempat diamankan warga, pihak kepolisian menolak untuk memproses lebih lanjut dengan alasan teknis.
“Terus kata polisinya, ‘nggak bisa (diproses) kalau nggak ditangkep sama kita langsung,’” ucap Arafah dengan nada kecewa.
“Malingnya udah dibebasin lagi aja,” tambahnya.
Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di Ancol
Arafah juga menceritakan bahwa buntut dari kejadian itu justru membuatnya diminta mengganti kerusakan atap rumah warga yang terlibat dalam pengejaran pelaku. “Gua juga kagak mau ada maling,” ujarnya pasrah.
Kisah ini menuai banyak simpati dari warganet, sekaligus kecaman warganet terhadap efektivitas dan kepekaan aparat dalam menangani kasus kejahatan ringan yang berdampak besar bagi masyarakat kecil.***