"Benar, jumlah yang ditemukan saat ini ada 50 ekor, namun kami menduga bisa lebih banyak lagi karena sebagian mungkin masih berada di laut. Yang terdampar di pantai ini baru 50 ekor," ujar Eka pada Sabtu (7/9/2024).
Ia juga menyebutkan bahwa pihak Dinas Perikanan dan Kelautan sudah bergerak cepat untuk menangani masalah ini dan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab matinya lumba-lumba dalam jumlahnya sangat banyak tersebut.
"Sepertinya dari Dinas Perikanan dan Kelautan sudah mulai mengamankan lokasi dan mengambil tindakan untuk menangani kejadian ini," tambahnya.
Kejadian ini langsung mendapat tanggapan dari Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, yang menyatakan bahwa lokasi terdamparnya lumba-lumba berada cukup jauh dari pusat Kecamatan Pureman, sehingga penanganannya memerlukan usaha ekstra.
“Lokasi terdamparnya lumba-lumba itu sangat jauh dari pusat kecamatan, yang membuatnya sulit dijangkau. Selain itu, penanganan lebih lanjut terkait mamalia laut ini menjadi tanggung jawab dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN),” jelas Supriadi.
Kapolres Alor AKBP Supriadi Rahman juga menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi tim penanganan di lapangan bukan hanya akses yang jauh, tetapi juga kondisi laut yang kurang bersahabat dan keterbatasan alat transportasi laut seperti perahu.
Bodyguard Atta Halilintar Mengancam Jurnalis di Polres Jakarta Selatan, Minta Maaf Setelah Viral
"Kondisi laut saat ini tidak mendukung untuk melakukan pencarian atau evakuasi lebih lanjut. Selain itu, tidak ada perahu yang tersedia di lokasi kejadian, yang semakin menyulitkan situasi. Di sana juga minim jaringan komunikasi, yang membuat koordinasi antar tim semakin terhambat," ujar AKBP Supriadi Rahman
Situasi ini menjadi perhatian serius Dinas terkait bersama BKKPN diharapkan segera mengambil tindakan untuk menangani situasi ini, mengingat potensi dampaknya terhadap lingkungan perairan dan ekosistem laut di sekitar Pantai Pureman.***