Demo ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai 17 hingga 19 Februari 2025, dengan titik utama di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan hari pertama berfokus di depan Istana Negara.
Ribuan Pelajar Di Papua Demo Tolak Makan Gratis, Tuntut Pendidikan Berkualitas
Menurut Koordinator Aksi dari Universitas Indonesia, Muhammad Rafid Naufal Abrar, gerakan ini merupakan respons terhadap situasi politik dan ekonomi yang semakin tidak stabil.
"Aksi ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap kebijakan pemerintah yang cenderung merugikan rakyat, terutama dalam aspek ekonomi dan pendidikan," ujar Rafid.
Dalam aksi ini, mahasiswa mengajukan lima tuntutan utama kepada pemerintah, yaitu:
Mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran
Mahasiswa menilai kebijakan ini berdampak buruk bagi ASN dan masyarakat luas, termasuk sektor pendidikan.
Membatalkan Pasal Kontroversial dalam RUU Minerba
Pasal yang memberikan izin kepada perguruan tinggi untuk mengelola tambang dinilai menyimpang dari fungsi akademik universitas.
Segera Mencairkan Tunjangan Kinerja (Tukin) Dosen dan Tenaga Pendidik
Tunjangan kinerja yang tertunggak sejak 2020 hingga 2024 harus segera dicairkan tanpa pemangkasan.
Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MGB)
Mahasiswa menuntut transparansi dalam alokasi anggaran dan meminta agar dana pendidikan tidak dialihkan untuk program lain.
Menghentikan Pembuatan Kebijakan Tanpa Riset Ilmiah
Mahasiswa mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan berbasis data yang berpihak kepada rakyat.
Aksi ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa dari BEM UI, BEM SI, dan aliansi perguruan tinggi lainnya. Sementara itu, pemerintah belum memberikan respons resmi terkait tuntutan mahasiswa.
Demonstrasi "Indonesia Gelap" diperkirakan akan terus berlangsung hingga hari terakhir pada 19 Februari 2025, dengan kemungkinan skala yang lebih besar.****