ThinkEdu

Banjir Bandang Terjang Kabupaten Cirebon, Ribuan Rumah dan Aktivitas Terdampak

Banjir Bandang Terjang Kabupaten Cirebon, Ribuan Rumah dan Aktivitas Terdampak
Foto : Ist
Lingkaran.id - Bencana banjir bandang kembali menghantam wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur, meliputi sejumlah desa seperti Pengarengan, Astanamukti, Japuralor di Kecamatan Pangenan, dan Japurabakti di Kecamatan Astanajapura. Curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Singaraja menjadi penyebab utama banjir, diperparah oleh fenomena air laut pasang atau rob.

Akibatnya, ribuan rumah terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter, yang menyebabkan terganggunya aktivitas warga, termasuk terhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM) serta kemacetan di jalur Pantura.

Viral! Seorang Ibu di Bogor Nekat Hadang Maling Tabung Gas, Sempat Ditabrak Hingga Terjatuh

Kuwu Desa Pengarengan, Carsadi, menjelaskan bahwa banjir tahun ini merupakan yang terbesar dan terjadi untuk pertama kalinya di awal tahun. Kondisi ini membuat warga panik dan segera mengungsi untuk menyelamatkan diri.

“Syukurlah tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” kata Carsadi pada Jumat (25/1/2025).

Senada dengan itu, Kepala SMPN 2 Pangenan, Junaedi, menyebut banjir yang terjadi sejak malam hingga pagi hari membuat sekolahnya terendam air.

“Para siswa terpaksa belajar dari rumah, dan guru-guru juga kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.

Perangkat Desa Japurabakti, Dikin, menambahkan bahwa banjir yang mulai menggenangi rumah warga pada Kamis malam (23/1/2025) mencapai ketinggian setengah meter. Air mulai surut pada Jumat pagi, dan warga langsung bergotong-royong membersihkan rumah serta halaman mereka.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. Solusi jangka panjang seperti normalisasi sungai sangat diperlukan untuk mencegah banjir berulang,” ujarnya.

Agung Sedayu Bongkar Fakta SHGB Laut Tangerang: Dibeli Sah dari Warga!

Sementara itu, di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Munjul, Sidamulya, dan Desa Buntet terputus akibat ambrolnya gorong-gorong. Kuwu Desa Sidamulya, Dudi, menjelaskan bahwa lebar jalan yang terputus mencapai tiga meter dengan panjang kerusakan sekitar enam meter.

“Kejadian ini berlangsung Kamis malam pukul 21.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kendaraan yang terjatuh,” paparnya.

Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui BPBD dan dinas terkait segera turun tangan untuk menangani dampak banjir. Penjabat (PJ) Bupati bersama rombongan meninjau lokasi pada Jumat pagi dan berjanji mempercepat perbaikan jalan serta penanggulangan banjir.

“Hari ini tim teknis sudah melakukan pengukuran, dan perbaikan jalan ditargetkan selesai dalam tiga hari ke depan,” kata Dudi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, banjir ini telah memengaruhi 3.280 kepala keluarga atau 5.685 jiwa di 16 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Meski tidak ada laporan korban jiwa, banjir ini menjadi pengingat bahwa langkah pencegahan seperti normalisasi sungai dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS).***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik