
Viral Video Dugaan Perselingkuhan Manajer Maskapai dengan Pramugari
Keduanya diketahui menjabat sebagai pengawas sekolah, Sudarno sebagai Pengawas SMP golongan IV/A, sementara Sani bertugas sebagai Pengawas SD.
Menurut penuturan anaknya, Sudarno telah meninggalkan rumah selama enam bulan tanpa memberikan nafkah yang layak kepada keluarga. Ia juga disebut-sebut mengaku telah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, tetapi tidak mengurus proses perceraian secara resmi sesuai ketentuan hukum negara.
“Ibu saya masih istri sah. Ayah sudah pergi enam bulan, tidak memberi nafkah layak, dan justru tinggal bersama selingkuhannya,” tulis sang anak dalam unggahannya.
Yang lebih mengejutkan, Sudarno diduga telah menikah siri dengan Sani Handayani tanpa adanya izin resmi negara. Tindakan tersebut melanggar aturan kepegawaian yang mewajibkan ASN menyelesaikan perceraian sah sebelum melakukan pernikahan kembali.
Dalam unggahan yang sama, sang anak membeberkan sederet dugaan pelanggaran etik dan hukum yang dilakukan oleh pasangan ASN tersebut, antara lain Tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan yang legal, Menikah siri tanpa proses hukum negara, Mengabaikan nafkah istri sah dan tiga anak, Dugaan penyalahgunaan atau pemalsuan data pribadi, Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan Pelanggaran disiplin dan kode etik ASN
Sesuai ketentuan PP No. 10 Tahun 1983, ASN laki-laki yang menceraikan istri diwajibkan memberikan sepertiga gaji untuk istri dan sepertiga untuk anak-anak. Namun, menurut keluarga, Sudarno hanya memberikan Rp1,5 juta per bulan, jumlah yang dinilai jauh dari kewajiban yang seharusnya dipenuhi.
Kasus ini semakin menjadi sorotan setelah unggahan terkait viral. Pemilik akun mengungkapkan bahwa pihak BKPSDM Kabupaten Bogor baru merespons laporan setelah video ramai dibicarakan. Dalam keterangannya Surat pemanggilan terhadap kedua ASN diterbitkan hanya sehari setelah video viral, Surat tersebut dikirim pada sore hari dan disusul dengan panggilan telepon berkali-kali, Padahal laporan keluarga sudah masuk sejak Juni 2025, namun diduga tidak mendapatkan tanggapan berarti selama berbulan-bulan.
“Saat viral semua panik. Laporan kami dibekukan berbulan-bulan, tiba-tiba langsung dikejar sampai malam,” tulis pemilik akun.
Unggahan itu kemudian ditutup dengan ajakan agar masyarakat mengawal kasus ini hingga tuntas, menegaskan bahwa apa yang terjadi bukan sekadar drama keluarga, tetapi dugaan pelanggaran hukum dan martabat seorang istri serta anak-anaknya.
Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke Penyidikan
Ribuan komentar membanjiri unggahan tersebut, sebagian besar memberikan dukungan moral kepada ibu dan keluarga. Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan maupun pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi ke publik. Namun, proses pemanggilan oleh instansi yang berwenang telah berjalan.***