
Pernyataan itu memicu kritik luas, terutama dari warga yang hingga kini masih hidup dalam kegelapan pascabanjir dan badai yang merusak berbagai infrastruktur vital. Banyak yang menilai pernyataan tersebut terkesan “asal bapak senang”, karena difokuskan untuk menyambut kedatangan Presiden, bukan menggambarkan situasi faktual.
DPR Usul Bentuk Kementerian Bencana: Akan Ada Dirjen Banjir, Dirjen Longsor, hingga Angin Topan
Setelah tekanan publik meningkat, Menteri ESDM akhirnya memberi klarifikasi dan meminta maaf. Ia mengakui bahwa informasi yang disampaikan sebelumnya adalah bentuk target optimistis. Ia juga menegaskan bahwa seluruh tim di lapangan terus bekerja memulihkan listrik, namun kerusakan yang terjadi sangat masif sehingga pemulihan membutuhkan waktu lebih lama.
Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai Meledak
Hingga kini, sebagian wilayah Aceh masih mengalami pemadaman bergilir, dan proses pemulihan difokuskan pada fasilitas vital seperti rumah sakit, pusat pengungsian, serta jaringan komunikasi darurat. Pemerintah berjanji akan menyampaikan update berkala dan tidak lagi memberikan informasi yang menimbulkan harapan palsu.
Warga berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting: bahwa transparansi jauh lebih diperlukan dibanding janji manis, terutama saat masyarakat sedang menghadapi bencana besar.****