ThinkEdu

Perwakilan Negara Arab dan Indonesia Tinggalkan Pertemuan PBB Terkait Palestina di Tengah Pidato Duta Besar Israel

Perwakilan Negara Arab dan Indonesia Tinggalkan Pertemuan PBB Terkait Palestina di Tengah Pidato Duta Besar Israel
Foto : Tangkapan Layar
Lingkaran.id - Pada Selasa malam waktu AS, perwakilan dari berbagai negara Arab, termasuk Indonesia, meninggalkan pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan (DK) PBB yang membahas isu Palestina. Kejadian ini terjadi ketika Duta Besar Israel, Gilad Erdan, memulai pidatonya.

Beberapa rekaman video menunjukkan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, meninggalkan ruang sidang, sebagaimana yang terdokumentasi dalam catatan resmi dari Kementerian Luar Negeri. Kejadian ini juga dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kemlu, Lalu Iqbal.


Mahkamah Internasional Putuskan Kasus Genosida Israel Hari Ini

Erdan pada saat itu menyatakan bahwa upaya internasional untuk mengatasi masalah yang serius dengan Israel dianggap kurang memadai. Meskipun jumlah korban warga sipil Palestina mencapai lebih dari 25.700, Erdan kembali menggambarkan Israel sebagai pihak yang menjadi korban.

Dilansir dari Al Mayadeen, Jumat, 26 Januari 2024, Erdan juga menentang ide gencatan senjata, dengan keyakinannya bahwa Hamas akan tetap berkuasa. "Ini bukanlah perang yang dipilih Israel. Tapi kami akan mempertahankan masa depan kami sama seperti Anda masing-masing membela masa depan negara Anda," ucapnya.

Ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali menegaskan narasi Israel atas dugaan ancaman Iran. Dikatakannya ada limpahan konflik yang tiba-tiba muncul karena satu negara. "Limpahan konflik tidak terjadi secara ajaib. Itu sudah direncanakan dan diinstruksikan," klaimnya lebih lanjut.

Erdan pun menuduh bahwa intersepsi AS baru-baru ini terhadap sebuah kapal dalam perjalanan ke Yaman "adalah bukti nyata siapa yang mendalangi penyebaran ini". Menurutnya, Iran selalu berdiri di bawah bayang-bayang dan mengambil tindakan.

Ronaldo bujuk Al Nassr merekomendasikan casemiro untuk gabung ke Al Nassr

"Setiap negara di kawasan ini telah terkena dampak teror Iran. Mereka tidak akan berhenti untuk memperluas hegemoni Syiah," kata Israel menggeser pembahasan Palestina ke Iran.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menganggap penolakan Israel yang jelas dan berulang kali terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima.

Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa sikap seperti itu dapat memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik