Melihat Sentimen Masyarakat Terhadap Kebutuhan Properti
Agung P. Putra Sabtu, 18 Maret 2023 | 7:39
Lingkaran id Sentimen masyarakat terhadap pasar properti menurun. Sejumlah faktor seperti situasi makroekonomi serta inflasi menjadi penyebabnya. Masyarakat juga memberikan opininya terhadap program hunian subsidi Pemerintah melalui Rumah.com Indonesia Consumer Sentiment Survey H1 2023 ini.
Alasan Mengapa Kita Harus Bersyukur
Indeks sentimen masyarakat terhadap pasar properti nasional turun pada Semester 1 2023 jika dibandingkan Semester sebelumnya. Indeks ini diambil dari respon masyarakat terhadap sejumlah faktor seperti kepuasan terhadap kondisi pasar properti hunian saat ini, daya beli, pendapat tentang iklim properti saat ini, kondisi suku bunga KPR, upaya pemerintah, hingga serta persepsi terhadap harga properti dalam lima tahun ke depan.
Tingginya inflasi membuat responden memilih fokus untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang menyusun rencana membeli rumah. Meski demikian, optimisme kalangan milenial (usia 22-41 tahun) tetap tinggi; 7 dari 10 milenial mengaku mengalokasikan pendapatannya untuk rencana membeli rumah.
Mengapa memiliki jati diri itu penting?
Program rumah subsidi bukan hal yang asing bagi masyarakat. Lebih dari separuh responden mengaku telah mengetahui seputar program ini. Meski demikian, masih banyak yang merasa program ini belum terlalu signifikan dalam mengatasi masalah hunian di Indonesia.
Separuh responden berharap pemerintah memperlonggar syarat rumah subsidi agar lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Harapan ini terutama datang dari responden kelas menengah yang sudah tak memenuhi syarat penghasilan untuk rumah subsidi, namun merasa penghasilannya masih terlalu kecil untuk membeli atau mencicil rumah nonsubsidi.
Alasan Mengapa Kita Harus Bersyukur
Indeks sentimen masyarakat terhadap pasar properti nasional turun pada Semester 1 2023 jika dibandingkan Semester sebelumnya. Indeks ini diambil dari respon masyarakat terhadap sejumlah faktor seperti kepuasan terhadap kondisi pasar properti hunian saat ini, daya beli, pendapat tentang iklim properti saat ini, kondisi suku bunga KPR, upaya pemerintah, hingga serta persepsi terhadap harga properti dalam lima tahun ke depan.
Tingginya inflasi membuat responden memilih fokus untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang menyusun rencana membeli rumah. Meski demikian, optimisme kalangan milenial (usia 22-41 tahun) tetap tinggi; 7 dari 10 milenial mengaku mengalokasikan pendapatannya untuk rencana membeli rumah.
Mengapa memiliki jati diri itu penting?
Program rumah subsidi bukan hal yang asing bagi masyarakat. Lebih dari separuh responden mengaku telah mengetahui seputar program ini. Meski demikian, masih banyak yang merasa program ini belum terlalu signifikan dalam mengatasi masalah hunian di Indonesia.
Separuh responden berharap pemerintah memperlonggar syarat rumah subsidi agar lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Harapan ini terutama datang dari responden kelas menengah yang sudah tak memenuhi syarat penghasilan untuk rumah subsidi, namun merasa penghasilannya masih terlalu kecil untuk membeli atau mencicil rumah nonsubsidi.
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Berita Terbaru