Website Thinkedu

Jadwal Galungan & Kuningan 2025: Tanggal, Makna, dan Tradisi yang Perlu Diketahui Umat Hindu

Jadwal Galungan & Kuningan 2025: Tanggal, Makna, dan Tradisi yang Perlu Diketahui Umat Hindu
Photo by Aditya Nara on Unsplash - tautan
Lingkaran.id -Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi salah satu perayaan paling sakral bagi umat Hindu, khususnya di Bali. Perayaan ini selalu dinantikan karena memiliki nilai filosofis mendalam tentang kemenangan kebaikan (Dharma) melawan kejahatan (Adharma). Tahun 2025, Galungan dan Kuningan jatuh dua kali karena perhitungan kalender Pawukon yang berputar setiap 210 hari.
 

Berikut ulasan lengkap, berdasarkan data resmi dari Ditjen Bimas Hindu Kemenag serta pemberitaan sumber nasional.

Jadwal Hari Raya Galungan & Kuningan November 2025

Menurut perhitungan kalender Hindu dan informasi yang telah diterbitkan:

  • Penampahan Galungan: Selasa, 18 November 2025

  • Hari Raya Galungan: Rabu, 19 November 2025

  • Umanis Galungan: Kamis, 20 November 2025

Setelahnya, rangkaian menuju Kuningan berlangsung hingga akhir November:

  • Penampahan Kuningan: Jumat, 28 November 2025

  • Hari Raya Kuningan: Sabtu, 29 November 2025

Tanggal ini dipastikan melalui rujukan kalender resmi Hindu dan publikasi Kemenag.

Breaking! Rumah Pejabat Pajak Digeledah Kejagung, Diduga Terkait Manipulasi Pajak Perusahaan Besar

Makna Filosofis Galungan dan Kuningan

Galungan – Kemenangan Dharma atas Adharma

Galungan dirayakan sebagai simbol bahwa kebenaran pada akhirnya akan selalu mengalahkan ketidakbenaran. Pada hari ini, umat Hindu meyakini bahwa para leluhur turun ke bumi untuk memberi restu kepada keturunannya.

Tanda paling mencolok dari perayaan ini adalah penjor bambu tinggi yang dihias indah dan dipasang di depan rumah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.

Kuningan – Hari Kembalinya Leluhur ke Alamnya

Kuningan dirayakan 10 hari setelah Galungan. Pada hari ini, umat Hindu melakukan persembahyangan untuk mengantar para leluhur kembali ke surga dengan penuh doa, ketulusan, dan penghormatan.

Tradisi Kuningan identik dengan sesajen berwarna kuning dan simbol tamiang, yang merepresentasikan perlindungan dan keselamatan.

Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu
  • Membuat penjor sebagai simbol kemakmuran dan kehidupan.

  • Ngelawad/masak lawar, hidangan khas setiap Galungan.

  • Persembahyangan di pura dan rumah masing-masing sebagai bentuk syukur, doa, dan penghormatan terhadap leluhur.

  • Kunjungan keluarga (metemukang) untuk mempererat hubungan dan menjaga keharmonisan.

Harga Bitcoin Anjlok! BTC ke USD Turun Drastis, Apa Pemicu Utamanya?

Dampak terhadap Aktivitas Masyarakat dan Wisata

Perayaan Galungan dan Kuningan di Bali biasanya berdampak pada:

  • Kenaikan kunjungan wisata, karena banyak turis ingin melihat suasana penjor yang menghiasi hampir seluruh jalan di Bali.

  • Penyesuaian jam kerja dan layanan publik, karena umat Hindu melaksanakan ibadah dan tradisi keluarga.

  • Lonjakan aktivitas budaya, mulai dari upacara adat hingga pementasan seni.

Dengan informasi kalender yang telah dikonfirmasi dan tradisi yang selalu dijaga turun-temurun, Galungan dan Kuningan 2025 tidak hanya menjadi penanda hari raya, tetapi juga momen penting untuk memperkuat spiritualitas dan hubungan keluarga.****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual