Facebook Dan Amazon Bersaing Menjadi Pembelanja Terbesar
Albert Maulana Kamis, 25 Maret 2021 | 6:58
Lingkaran – Facebook Inc. dan Amazon.com Inc. menjadi pembelanja perusahaan terbesar di Washington dalam dua tahun terakhir, melampaui kontraktor bidang pertahanan dan penyedia telekomunikasi, menurut laporan baru dari kelompok advokasi konsumen progresif.
Facebook sendiri meningkatkan pengeluaran sebesar 56% menjadi $ 19,7 juta antara 2018 dan 2020, sementara Amazon menghabiskan 30% lebih banyak untuk mencapai $ 18,7 juta. Peningkatan pengeluaran tersebut menempatkan mereka jauh di depan perusahaan seperti Comcast Corp., yang menghabiskan $ 14,4 juta tahun lalu, dan Lockheed Martin Corp., yang menginvestasikan hampir $ 13 juta, menurut laporan Public Citizen. Angka-angka tersebut didasarkan pada data yang disediakan oleh Center for Responsive Politics.
“Pengaruh perusahaan Teknologi Besar adalah tim lobi mereka, yang menggunakan kontribusi kampanye, hubungan yang sudah ada, dan pengalaman masa lalu untuk mengubah kebijakan demi keuntungan mereka”, menurut Jane Chung dari Public Citizen.
Perusahaan teknologi meningkatkan pengeluaran mereka saat berada dibawah pengawasan anti monopoli yang belum pernah terjadi di Washington. Pemerintahan era Trump menggugat Facebook dan Google atas tuduhan melanggar undang-undang anti trust, sementara DPR setempat melalui David Cicilline mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah mereformasi undang-undang anti trust karena di khawatirkan mengekang kekuasaan mereka.
Hampir semua anggota parlemen dengan pengawasan atas privasi dan masalah antitrust 94% telah menerima uang dari komite aksi politik perusahaan atau pelobi yang mewakili perusahaan teknologi besar, menurut laporan itu. Pada tahun 2020, anggota yang parlemen menerima sekitar $ 3,2 juta sebagai kontribusi.
Empat perusahaan teknologi terbesar itu antara lain Amazon, Apple Inc., Facebook dan Alphabet Inc. Menurut laporan Google sendiri telah mempekerjakan 40 pelobi dalam periode dua tahun terakhir.
Facebook sendiri meningkatkan pengeluaran sebesar 56% menjadi $ 19,7 juta antara 2018 dan 2020, sementara Amazon menghabiskan 30% lebih banyak untuk mencapai $ 18,7 juta. Peningkatan pengeluaran tersebut menempatkan mereka jauh di depan perusahaan seperti Comcast Corp., yang menghabiskan $ 14,4 juta tahun lalu, dan Lockheed Martin Corp., yang menginvestasikan hampir $ 13 juta, menurut laporan Public Citizen. Angka-angka tersebut didasarkan pada data yang disediakan oleh Center for Responsive Politics.
“Pengaruh perusahaan Teknologi Besar adalah tim lobi mereka, yang menggunakan kontribusi kampanye, hubungan yang sudah ada, dan pengalaman masa lalu untuk mengubah kebijakan demi keuntungan mereka”, menurut Jane Chung dari Public Citizen.
Perusahaan teknologi meningkatkan pengeluaran mereka saat berada dibawah pengawasan anti monopoli yang belum pernah terjadi di Washington. Pemerintahan era Trump menggugat Facebook dan Google atas tuduhan melanggar undang-undang anti trust, sementara DPR setempat melalui David Cicilline mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah mereformasi undang-undang anti trust karena di khawatirkan mengekang kekuasaan mereka.
Hampir semua anggota parlemen dengan pengawasan atas privasi dan masalah antitrust 94% telah menerima uang dari komite aksi politik perusahaan atau pelobi yang mewakili perusahaan teknologi besar, menurut laporan itu. Pada tahun 2020, anggota yang parlemen menerima sekitar $ 3,2 juta sebagai kontribusi.
Empat perusahaan teknologi terbesar itu antara lain Amazon, Apple Inc., Facebook dan Alphabet Inc. Menurut laporan Google sendiri telah mempekerjakan 40 pelobi dalam periode dua tahun terakhir.
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Berita Terbaru
