Llingkaran - Banyak yang bilang, perempuan bisa jadi mudah marah baik sebelum maupun saat sedang datang bulan. Kalau begitu, entah sudah berapa banyak laki-laki yang jadi korban setiap bulannya. Kira-kira, mengapa hal ini bisa terjadi?
Kenapa Pemberitaan Buruk Lebih Disukai Oleh Netizen?Dari dunia medis dan psikologis barat, kita mengenal istilah
Premenstrual syndrome atau PMS. PMS sering disebut sebagai biang kerok keberingasan seorang perempuan saat datang bulan. Tapi, apa sebetulnya PMS ini dan apa hubungannya dengan emosi para perempuan?
Singkatnya, PMS adalah istilah untuk menyebut aneka gejala yang terjadi sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum seorang perempuan datang bulan. Gejala yang bersifat fisik misalnya jerawat, pegal-pegal, kram perut, dan konstipasi. Iya, konstipasi bukan konspirasi. Sementara gejala yang bersifat mental misalnya insomnia, susah mikir, dan gejolak emosi ekstrem yang naik turun seperti roller coaster.
Menurut banyak pendapat yang beredar, hampir semua perempuan mengalami PMS, gejalanya bisa berbeda dari satu wanita ke wanita yang lain, dan akan berangsur sembuh begitu menstruasi dimulai. Saking dianggap wajar, masyarakat sedikit-sedikit jadi memberi cap PMS pada perempuan yang kelihatan moody menjelang datang bulan, terutama di negara-negara Barat.