Website Thinkedu

Merdeka Belajar : Transformasi Pendidikan di Era Disrupsi Oleh Ahmad Rusli, M.Pd.

Merdeka Belajar : Transformasi Pendidikan di Era Disrupsi Oleh Ahmad Rusli, M.Pd.
Foto : Pexel/Pixabay - tautan

Berikut beberapa transformasi pendidikan yang dikembangkan melalui ‘Merdeka Belajar’, antara lain:
 
  1. Assessmen Kompetensi Minimum
Kompetensi Literasi dan Numerasiadalah hal yang mendasar diperhatikan di dalam assessmen ini. Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan kemampuan minimum dari rangkaian pembelajaran terkait literasi dan numerasi. Fokusnya adalah peserta didik mampu berpikir kritis dalam menggunakan kemampuan kognitifnya.
Dalam bidang literasi misalnya, bila pada kurikulum sebelum-sebelumnya peserta didik lebih banyak diharapkan menghafal dan menerapkan materi yang mereka baca, dalam konsep asesmen kompetensi, peserta didik diharapkan bisa berpikir logis untuk mengabstraksi maksud dan tujuan dari materi. Begitu juga dalam hal “numerasi” atau pada pelajaran sains seperti fisika, kimia, khususnya matematika. Peserta didik tidak boleh hanya menghafal formula atau rumus, tetapi juga menemukan konsep dasarnya, sehingga mereka bisa menerapkannya untuk penyelesaian masalah yang lebih luas.
 
  1. Survei Karakter
Melalui survei karakter, pemerintah akan menilai secara menyeluruh terkait kualitas pendidikan di sekolah. Bukan hanya tentang hasil belajar, tetapi juga ekosistem dan infrastruktur pendidikan yang tersedia. Jadi, pengembangan kualitas pendidikan bukan lagi tentang penerapan indikator kualitas tetap, tetapi berdasarkan data hasil survei terbaru terhadap sekolah.
 
  1. Perluasan Penilaian Hasil Belajar
Melalui ‘Merdeka Belajar”, perluasan penilaian hasil belajar peserta didik yang tadinya hanya dari nilai ujian nasional, menjadi penugasan dan portofolio. Kedepannya peserta didik akan diberikan ruang untuk bisa mengembangkan diri mereka sesuai minat dan bakat. Dengan cara ini, stigma peserta didik pintar dan bodoh diharapkan bisa segera dihilangkan. Sebab, manusia memiliki bakat alami yang berbeda-beda, dan tidak bisa ditentukan dengan tes formal.
 
  1. Pengembangan Pola Pikir
Pada dasarnya, ‘Merdeka Belajar’ berfokus kepada pengembangan kognitif pesrta didik. Melalui fokus tersebut, peserta didik diharapkan dapat mencapai titik berpikir kritis dengan analisis yang baik dan benar. Di mana, kemampuan inilah yang dibutuhkan peserta didik agar bisa membuat keputusan yang bijak dalam penyelesaian masalah. Sebab, dalam industri 4.0 basisnya adalah data technology dengan kata lain informasi yang bisa diakses oleh semua orang.
 
  1. Inovasi di Tingkat Pendidikan
Satu tujuan lain dari ‘Merdeka Belajar’ adalah mampu membuat peserta didik untuk mampu mengembangkan minat dan bakatnya di sekolah. Di mana, hal tersebut dikembangkan melalui penugasan serta portofolio. Melalui hal tersebut, peserta didik akan ditantang untuk mampu berinovasi terhadap instrumen dan penyelesaian masalah. Fokusnya adalah bagaimana peserta didik mampu menjawab persoalan dalam bentuk proyek mata pelajaran dari sekolah. Proses ini penting bagi para peserta didik untuk belajar mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di kelas menjadi sebuah hasil yang nyata. Peserta didik akan belajar membuktikan, bukan hanya menghafal materi.***
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada