Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Ia dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia, terutama dalam hal akses terhadap pendidikan yang pada masa itu sangat terbatas bagi kaum perempuan.
Pemikirannya yang visioner dituangkan dalam surat-surat kepada sahabatnya di Belanda, yang kemudian dibukukan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang". Karya tersebut menjadi simbol perjuangan perempuan menuju kebebasan berpikir dan berpendidikan.
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2 Diundur, Ini Jadwal dan Sesi Ujian Resmi dari BKN
Penetapan 21 April sebagai Hari Kartini dilakukan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1964. Tujuannya adalah untuk menghormati jasa Kartini dalam membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan hak yang setara, terutama dalam hal pendidikan dan peran sosial.
Meski bukan merupakan hari libur nasional, Hari Kartini diperingati secara luas oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan bertema perempuan, pendidikan, dan kebudayaan.
Bagaimana Hari Kartini 2025 Diperingati?Peringatan Hari Kartini 2025 disemarakkan dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif. Di sejumlah daerah, pemerintah daerah dan institusi pendidikan menggelar lomba busana daerah, seminar kesetaraan gender, dan kegiatan sosial yang melibatkan perempuan.
Di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pemerintah provinsi mengadakan gerakan penanaman ribuan pohon oleh kaum perempuan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sementara itu, di Semarang dan Jakarta, kegiatan seperti lomba memasak dan pelatihan keterampilan digelar untuk memberdayakan perempuan dalam ekonomi rumah tangga.
Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2 Resmi Diumumkan BKN, Ujian Dimulai 22 April 2025
Hari Kartini tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan untuk kesetaraan belum selesai. Perempuan Indonesia kini telah aktif di berbagai bidang—pendidikan, politik, ekonomi, dan teknologi—namun tantangan terkait stereotip, kekerasan berbasis gender, dan kesenjangan masih perlu diatasi bersama.
Hari Kartini 2025 adalah momen refleksi nasional tentang pentingnya akses, kesempatan, dan penghargaan yang setara bagi seluruh warga negara, tanpa memandang jenis kelamin. Semangat Kartini yang menyala di abad ke-19, hari ini terus menyinari jalan perempuan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.****