"Harimau itu kurus. Ada kalung di lehernya. Tak cuma nampak, ada warga yang dikejar pas melintas naik kereta (sepeda motor). Nah tadi (Minggu) pagi nampak di pinggir sungai. Sorenya, ada anjing warga diterkam, luka di perutnya," katanya.
Suparno juga menjelaskan bahwa kehadiran harimau tersebut mengganggu pekerjaan para sekuriti kebun sawit di sekitar pemukiman warga.
Situasi ini menjadi semakin rumit karena sawit dan karet merupakan mata pencaharian utama masyarakat setempat. Dan masalah bertambah parah karena selain harimau, kawanan gajah liar juga sering datang sehingga membuat masyarakat harus waspada dengan serangan satwa liar.
Viral Pedagang Sayur Disiram Cabai Blender oleh Rekan Pedagang
Pemukiman dan ladang warga berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sehingga tidak mengherankan jika dua spesies hewan dilindungi itu sering muncul. Keluhan warga sudah disampaikan kepada kepala dusun dan camat setempat.
Masyarakat berharap pihak terkait segera menangani keluhan warga, baik BBKSDA Sumut yang bertanggung jawab atas satwa dilindungi di dalam maupun di luar kawasan konservasi, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), dan pihak terkait lainnya.***