Rayakan Valentine's Day: Cara Seru Merayakan Cinta ala Gen Z
Viralnya video tersebut memicu berbagai komentar pro dan kontra di media sosial. Banyak yang mempertanyakan konsep pengajian yang dibuka dengan musik DJ, sementara yang lain menilai hal itu sebagai inovasi dalam berdakwah.
Menanggapi hal tersebut, Ilham Burhanuddin alias Jebor, salah satu pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilu Taubah, memberikan klarifikasi. Ia mengonfirmasi bahwa video tersebut memang diambil saat pengajian bersama Pemkab Pacitan yang berlangsung dua minggu lalu.
"Iya, musik itu memang dari kita. Itu hanya sebagai bagian dari opening saat tim hadrah masuk panggung, dan durasinya cuma sekitar satu menit saja," ujar Ilham saat dikonfirmasi.
Menurutnya, pemilihan musik DJ bukan tanpa alasan. Tim Sabilu Taubah sengaja menggunakannya untuk menciptakan suasana yang lebih meriah serta menarik perhatian masyarakat agar tertarik mengikuti pengajian.
"Musik ini memang kami siapkan. Tujuannya supaya lebih meriah, membuat orang senang, dan tertarik untuk ikut pengajian. Bahkan, kami juga menggunakan sound system horeg dan lighting yang bagus supaya masyarakat lebih nyaman berada di pengajian daripada di jalanan," jelasnya.
Ilham menambahkan bahwa konsep pengajian ini memang telah disiapkan dengan pendekatan yang lebih inklusif. Tim Sabilu Taubah sejak awal berupaya merangkul masyarakat dari berbagai latar belakang agar lebih tertarik untuk mengaji bersama.
Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia Usai Minum Oplosan Alkohol 70 Persen
"Sejak awal, pembawa acara sudah menjelaskan tentang bagaimana Sabilu Taubah terbentuk. Kami ingin menjangkau lebih banyak orang untuk mengaji, tanpa melihat latar belakang mereka. Jadi, tidak ada masalah dengan konsep yang kami bawa," pungkasnya.
Video tersebut hingga kini masih ramai diperbincangkan di media sosial, dengan berbagai tanggapan dari netizen yang terus bermunculan.***