Akibatnya, tugas guru di sekolah-sekolah menengah pertama menjadi semakin berat. Selain mengajar materi sesuai kurikulum, mereka kini juga harus meluangkan waktu ekstra untuk mengajarkan kemampuan dasar membaca kepada siswa-siswa tersebut.
"Akhirnya guru SMP mendapat tugas tambahan di luar jam ngajar harus ngajar siswa/i membaca," tambah @sarah_2293.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada para orang tua untuk lebih peka terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak mereka ditambah lagi sudah memasuki jenjang pendidikan SMP.
"Tolong dong orang tua siswa harus peka sama anak sendiri, pelajaran SMP itu udah lumayan tinggi masa harus ngajari anaknya dari huruf A-Z lagi," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak sangat penting, terutama dalam memastikan anak-anak mereka sudah menguasai kemampuan dasar sebelum memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Keprihatinan ini semakin dalam ketika diketahui bahwa jumlah siswa SMP yang belum bisa membaca mencapai puluhan orang, bukan hanya beberapa individu saja.
Pemimpin tertinggi Iran perintahkan menyerang Israel secara langsung
"Kalau 1-2 siswa mungkin maklum, lah ini 30an siswa ga bisa baca, Semangat para guru SMP yang berjuang keras tiap hari ngajari anak-anak membaca di aula semoga mendapatkan pahala berlipat-lipat, aamiin," tulisnya.
Dukungan dan apresiasi terhadap para guru pun mengalir, mengingat upaya dan dedikasi mereka dalam menangani masalah ini. Video ini menjadi pengingat bahwa masih banyak tantangan dalam dunia pendidikan Indonesia yang perlu segera diatasi. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan orang tua untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya dalam pendidikan yang layak dan berkualitas.***