Saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) juga mengalami kenaikan sebesar 4,73 persen, kemudian PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,78 persen, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turut terdongkrak meski lebih tipis yakni 0,41 persen.
Kenaikan harga saham ini terjadi seiring dengan melonjaknya harga emas global yang untuk pertama kalinya menembus level USD 3.300 per troy ons di pasar Asia. Lompatan harga ini dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap instrumen investasi aman (safe haven), menyusul kebijakan terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pada Selasa sebelumnya, Trump menginstruksikan dilakukannya investigasi terhadap potensi pengenaan tarif atas seluruh impor mineral penting ke Amerika Serikat, sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari China. Langkah ini menambah daftar sektor yang diselidiki, termasuk farmasi dan semikonduktor, dan makin memperuncing tensi dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia.
UTBK SNBT 2025: Jadwal, Materi, dan Persiapan Teknis yang Harus Kamu Siapkan
Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, menyampaikan bahwa ketegangan dagang yang terus memanas membuat investor mencari perlindungan dengan mengalihkan dana mereka ke aset yang dianggap lebih stabil seperti emas.
“Perintah Trump untuk menyelidiki potensi tarif terhadap mineral penting, semikonduktor, dan produk farmasi menunjukkan bahwa perang dagang belum mereda. Ini mendorong peralihan dari pasar saham ke emas sebagai aset lindung nilai,” ujar Hansen.
Ia menambahkan, optimisme investor terhadap emas juga diperkuat oleh proyeksi harga emas yang semakin positif dari sejumlah bank investasi besar dunia, sehingga permintaan terhadap logam mulia ini diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat.***