ThinkEdu

Generasi Z Dominasi Penggunaan Paylater, Mayoritas untuk Fesyen dan Elektronik

Generasi Z Dominasi Penggunaan Paylater, Mayoritas untuk Fesyen dan Elektronik
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan "paylater" oleh kalangan generasi muda. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (PEPK), Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan fenomena ini sebagai isu global yang menjadi perhatian serius regulator.

Menurut Friderica, salah satu faktor yang mempengaruhi tren ini adalah sikap FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) yang banyak dianut oleh generasi muda.

Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out


"Mereka takut dianggap ketinggalan zaman jika tidak mengikuti tren. Sekarang ada istilah baru, 'doom spending', yang menggambarkan perilaku belanja seakan-akan dunia akan berakhir. Anak muda ini sering kali menghabiskan uang seolah tidak ada hari esok. Yang paling mengkhawatirkan, mereka belanja dengan uang hasil utang," jelasnya dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube OJK pada Minggu (6/10/2024).

Ia juga menyoroti kemudahan akses layanan pinjaman online (pinjol) dan paylater yang membuat generasi muda semakin rentan terhadap utang.

"Anak muda kita bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman, yang sayangnya digunakan untuk membeli barang-barang yang kurang produktif," tambah Friderica.

Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan Agama

Berdasarkan data OJK, mayoritas pengguna layanan paylater berasal dari generasi Z dengan usia antara 26-35 tahun. Tren penggunaan paylater ini sebagian besar dipicu oleh kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup.

Barang-barang yang paling sering dibeli dengan paylater antara lain adalah produk fesyen (66,4%), perlengkapan rumah tangga (52,2%), elektronik (41%), laptop atau ponsel (34,5%), dan produk perawatan tubuh (32,9%).

Fenomena ini menjadi tantangan bagi regulator untuk mendorong literasi keuangan di kalangan generasi muda agar mereka lebih bijak dalam menggunakan layanan kredit, terutama paylater, demi menghindari jeratan utang yang tidak terkendali.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik