Website Thinkedu

Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan Publik

Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan Publik
Foto: Gus Elham Yahya
Lingkaran.id -Pendakwah asal Kediri, Gus Elham Yahya, akhirnya menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf secara terbuka setelah video dirinya mencium seorang anak perempuan viral dan memicu polemik di media sosial. Pernyataan resmi tersebut disampaikan melalui sebuah rekaman video yang diunggah kembali di sejumlah platform.

 

Video yang memperlihatkan Gus Elham mencium bibir seorang anak perempuan tersebut beredar luas sejak beberapa hari terakhir. Unggahan tersebut menuai reaksi keras dari masyarakat, aktivis perlindungan anak, serta sejumlah tokoh agama yang menilai tindakan dalam video tersebut tidak pantas dan berpotensi memberikan contoh buruk di ruang publik.

Seiring meningkatnya kritik, berbagai pihak mulai meminta klarifikasi, termasuk sejumlah lembaga keagamaan dan pegiat media sosial yang menyoroti pentingnya perlindungan anak dalam setiap aktivitas publik, terutama yang melibatkan tokoh masyarakat.

Menanggapi polemik tersebut, Gus Elham Yahya akhirnya memberikan pernyataan resmi. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan mengakui bahwa tindakan dalam video itu merupakan kekeliruan.

Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom Tekankan Pentingnya Penguatan Ruang Digital Aman Bagi Anak Pada Forum Diskusi Publik Ditjen KPM Kemkomdigi

Dalam klarifikasinya, ia menjelaskan bahwa rekaman tersebut merupakan video lama yang direkam beberapa tahun lalu pada sebuah acara keluarga yang turut dihadiri orang tua anak tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan itu tidak dimaksudkan menyalahi etika atau melanggar norma, namun tetap mengakui bahwa hal tersebut tidak semestinya dilakukan dan telah menimbulkan kesalahpahaman.

Gus Elham menyatakan akan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran agar lebih berhati-hati dalam setiap interaksi, terutama yang melibatkan anak-anak.

Kasus ini turut mendapat perhatian sejumlah pihak, termasuk organisasi masyarakat keagamaan dan instansi pemerintah. Mereka menegaskan bahwa perlindungan anak merupakan kewajiban moral dan hukum bagi setiap pihak yang berinteraksi di ruang publik.

Beberapa lembaga melaporkan bahwa mereka telah melakukan komunikasi awal dengan pihak keluarga anak untuk memastikan kondisi psikologis dan kenyamanan mereka pasca viralnya video tersebut.

Di sisi lain, Kementerian Agama dan tokoh masyarakat menekankan bahwa para pendakwah dan figur publik harus memastikan setiap tindakan, terutama yang direkam atau dapat direkam oleh publik, mengikuti norma dan batasan yang berlaku agar tidak menimbulkan salah tafsir maupun potensi pelanggaran etika.

Dua Guru di Luwu Utara Dipecat Usai Galang Iuran Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer, Presiden Beri Rehabilitasi

Kasus ini kembali mengangkat diskusi mengenai batasan interaksi antara orang dewasa dan anak di ranah publik, termasuk dalam kegiatan keagamaan. Selain itu, insiden ini menjadi pengingat bahwa konten lama yang kembali beredar di media sosial dapat menimbulkan dampak besar, terutama ketika menyangkut isu sensitif.

Sejumlah pemerhati anak mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berbagi konten yang melibatkan anak, serta mendorong tokoh publik untuk memahami risiko digital di era keterbukaan informasi.

Meskipun Gus Elham Yahya telah menyampaikan permohonan maaf, perhatian publik terhadap kasus ini masih terus berlangsung. Proses klarifikasi dan penegasan komitmen perlindungan anak diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif mengenai batasan etika dan keamanan anak dalam berbagai aktivitas, baik online maupun offline.****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual