“Salat tarawih gerakan cepat sudah menjadi ciri khas pesantren kami selama lebih dari satu abad. Ini adalah bagian dari tradisi yang diwariskan oleh pendiri pesantren,” ungkap K.H. Dliya’uddin.
Salat ini dilakukan khusus untuk tarawih dan witir dengan total 23 rakaat, yang diselesaikan hanya dalam waktu sekitar 10 menit. Sementara itu, pelaksanaan salat lima waktu tetap dilakukan dengan gerakan normal seperti biasa.
Cara Mudah Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2025, Ini Jadwal Resmi dari BI!
Setiap tahunnya, ribuan jamaah berbondong-bondong datang ke pesantren ini, baik dari dalam kota maupun luar daerah, untuk ikut merasakan pengalaman unik tersebut. Banyak di antara mereka yang datang lebih awal untuk berbuka puasa bersama di lingkungan pesantren sebelum mengikuti salat tarawih berjamaah.
Sejak sebelum waktu salat tiba, area masjid di Pondok Pesantren Mambaul Hikam sudah dipenuhi oleh jamaah yang ingin memastikan mendapat tempat dan tidak ketinggalan mengikuti salat tarawih gerakan cepat yang telah menjadi tradisi dari generasi ke generasi saat ini.***