Website Thinkedu

Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z, Mengapa Risiko Lebih Tinggi?

Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z, Mengapa Risiko Lebih Tinggi?
Photo by Nathan McDine on Unsplash - tautan
Lingkaran.id - Generasi Z, atau yang biasa disebut sebagai Gen Z, adalah kelompok demografis yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh dewasa di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Namun, di balik kemudahan dan koneksi yang ditawarkan oleh dunia digital, Gen Z menghadapi tantangan unik yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Sarapan Anti Ribet: 3 Menu Sehat Cuma Butuh 10 Menit!
 
Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Gen Z. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat menyediakan ruang untuk berekspresi dan berbagi pengalaman. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti:

  • Kecemasan (anxiety)
  • Depresi
  • Gangguan citra tubuh
  • Perasaan isolasi

Penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association menemukan bahwa Gen Z yang menggunakan media sosial lebih dari 3 jam sehari memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dibandingkan dengan mereka yang menggunakan media sosial kurang dari 1 jam sehari.

Tekanan Akademis dan Karir

Gen Z hidup di era kompetisi yang semakin ketat, baik di bidang akademis maupun profesional. Mereka sering merasa terbebani oleh harapan orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk "sukses" dan mencapai prestasi tinggi. Beberapa faktor yang memperburuk tekanan ini antara lain:

  • Kurikulum pendidikan yang padat dan berorientasi pada ujian
  • Persaingan sumber daya yang terbatas
  • Harapan yang tidak realistis dari lingkungan sekitar
  • Ketidakpastian akan masa depan karir
  • Krisis Ekonomi dan Ketidakstabilan Politik

Gen Z juga tumbuh dalam suasana ekonomi yang tidak stabil. Dampak dari krisis ekonomi global, inflasi, dan ketidaksetaraan pendapatan membuat mereka khawatir tentang masa depan finansial mereka. Selain itu, ketidakstabilan politik dan isu-isu global seperti perubahan iklim juga memberikan tekanan tambahan.

Survei yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 60% responden Gen Z merasa cemas tentang kemampuan mereka untuk membeli rumah di masa depan, dibandingkan dengan 40% di antara generasi sebelumnya.

Tahukah Kamu? Otak Manusia Bisa Mengingat Hingga 2,5 Petabyte Data!

Bagaimana Solusinya?

Untuk mengatasi masalah kesehatan mental di kalangan Gen Z, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental
  • Memberikan akses yang lebih mudah ke layanan konseling dan terapi
  • Mendorong komunikasi yang terbuka dalam keluarga dan masyarakat
  • Mengurangi tekanan akademis dan memberikan dukungan emosional

Peran orang tua, pendidik, dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan memahami kebutuhan Gen Z.

Kesehatan mental Gen Z adalah isu yang tidak bisa diabaikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mereka, kita bisa bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bahagia bagi generasi muda ini.****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada