Mengenal Suku Apatani yang Menyumbat Hidungnya Karena Terlalu Cantik
Ratih Handayani Kamis, 13 Januari 2022 | 17:57
Lingkaran – Suku Apatani memiliki tradisi yang unik untuk menutupi paras cantik mereka. Suku Apatani tinggal di dataran tinggi Apatani, Negara Bagian Arunachal Pradesh, India.
Perempuan suku Apatani disebut-sebut memiliki kecantikan yang khas. Akan tetapi suku Apatani mempunyai tradisi untuk menutupi kecantikan mereka. Mereka sengaja mentato wajahnya dari dahi ke ujung hidung dan membuat lima garis hitam di dagu.
Selain itu, para perempuan Apatani juga melubangi hidungnya dan menyumbat lubang hidung mereka. Penyumbat hidung tersebut disebut tippei. Tippei terbuat dari gumpalan tinta hitam yang dicampur dengan lemak babi dan arang.
Tradisi tersebut dilakukan karena perempuan Apatani sering diculik oleh suku tetangga untuk dijadikan istri secara paksa. Oleh karena itu, para tetua meminta perempuan Apatani melakukan tradisi yang cukup ekstrem tersebut untuk menutupi kecantikannya agar tidak menarik perhatian suku tetangga dan terhindar dari penculikan.
Pada tahun 1970, pemerintah India sudah melarang tradisi unik tersebut. Akan tetapi masih ada beberapa perempuan Apatani yang mempertahankan tradisi ini khususnya orang tua yang berusia di atas 45 tahun, karena mereka menganggap tradisi tersebut adalah indentitas mereka.***
Perempuan suku Apatani disebut-sebut memiliki kecantikan yang khas. Akan tetapi suku Apatani mempunyai tradisi untuk menutupi kecantikan mereka. Mereka sengaja mentato wajahnya dari dahi ke ujung hidung dan membuat lima garis hitam di dagu.
Selain itu, para perempuan Apatani juga melubangi hidungnya dan menyumbat lubang hidung mereka. Penyumbat hidung tersebut disebut tippei. Tippei terbuat dari gumpalan tinta hitam yang dicampur dengan lemak babi dan arang.
Tradisi tersebut dilakukan karena perempuan Apatani sering diculik oleh suku tetangga untuk dijadikan istri secara paksa. Oleh karena itu, para tetua meminta perempuan Apatani melakukan tradisi yang cukup ekstrem tersebut untuk menutupi kecantikannya agar tidak menarik perhatian suku tetangga dan terhindar dari penculikan.
Pada tahun 1970, pemerintah India sudah melarang tradisi unik tersebut. Akan tetapi masih ada beberapa perempuan Apatani yang mempertahankan tradisi ini khususnya orang tua yang berusia di atas 45 tahun, karena mereka menganggap tradisi tersebut adalah indentitas mereka.***
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Berita Terbaru
