Lingkaran.id - Tagar #KaburDuluAja menjadi viral di media sosial. Ini menjadi fenomena yang menceritakan enaknya pindah dan tinggal di luarga negeri, merujuk pada kehidupan di dalam negeri dinilai belum memberikan kepuasan. Tagar #KaburDuluAja juga menunjukkan tingginya minat generasi muda untuk mencari peluang belajar dan bekerja di luar negeri.
Ini juga menjadi mencerminkan berbagai faktor, seperti keinginan mendapatkan pengalaman baru yang berbeda, mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik atau memperoleh peluang karier yang lebih baik.
Perkembangan Marga Dalam Suku Batak: Sejarah, Identitas, dan Perannya dalam MasyarakatNamun, ada banyak faktor yang membuat tagar #KaburDuluAja ini menjadi trending, yakni mereka sendiri yang merasakan enaknya pindah ke luar negeri. Hal itu mereka ungkap di media sosial. Fajar Zakri misalnya. Pemuda yang sekarang ini tinggal di Amerika Serikat mengatakan tentang kehidupannya tinggal di luar negeri.
Bahkan, dia terang-terangan tidak ingin tinggal di Indonesia lagi. “Aku enggak melihat masa depan yang bermakna. Aku tidak ingin mati sebagai orang Indonesia,” tulis Fajar. Selama di Amerika, Fajar mengaku mendapatkan banyak keuntungan, terlebih dia sempat putus asa untuk bertahan hidup di Indonesia. Bukan saja untuk dirinya sendiri, juga keluarganya.
Green Day Konser Di Jakarta Setelah 29 Tahun, Ini Daftar Lagu Yang Akan Dibawakan!Dari AS, Fajar mengaku bisa mengirim uang bulanan Rp20 juta untuk keluarganya di Indonesia. Bukan hanya Fajar yang mempunyai cerita enaknya hidup di luar negeri. BBC News Indonesia. Dini Adriani yang sempat bekerja sebagai ASN di Bandung, melalui media sosial mengaku gajinya tidak cukup untuk hidup. Perempuan yang menjadi guru di Thailand ini memiliki gaji Rp10 juta.
Jadi, dia bisa mengirim uang untuk orang tuanya di Bandung. "Saya sebetulnya ingin pulang ke Indonesia, tapi kalau melihat situasi di Indonesia, saya rasanya cukup susah mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diri saya dan keluarga," tulisnya.