Menurut laporan USGS, pusat gempa berada di kedalaman hanya 19 km, sekitar 130 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky. Dengan kedalaman dangkal, guncangan terasa keras di sepanjang pesisir Pasifik Rusia. Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebut peristiwa ini sebagai gempa paling kuat yang dirasakan wilayah itu dalam beberapa dekade terakhir.
Rekaman warga menunjukkan lampu gantung bergoyang hebat, orang-orang berlarian keluar rumah, dan alarm kendaraan berbunyi bersamaan. Beberapa bangunan dilaporkan rusak, termasuk sekolah dan taman kanak-kanak, sementara laporan awal menyebutkan sejumlah orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan.
Profil Kwik Kian Gie: Ekonom Kerakyatan yang Wafat di Usia 90 Tahun, Jejak Pemikiran dan Warisan Gagasannya
Hanya beberapa menit setelah gempa, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk negara-negara di sekitar Cincin Api Pasifik.
Jepang memprediksi gelombang tsunami setinggi 1-3 meter dapat menghantam pesisir Hokkaido. Gelombang setinggi 30 cm sudah terpantau di beberapa pelabuhan. Warga dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Hawaii dan Alaska diinstruksikan untuk segera melakukan evakuasi. Pantai Barat Amerika Serikat (California, Oregon, dan Washington) berada dalam status waspada.
Negara lain seperti Filipina, Australia, dan pulau-pulau Pasifik juga berada dalam radar bahaya.
BMKG Indonesia menyatakan beberapa wilayah di timur Indonesia berpotensi terdampak tsunami imbas gempa besar ini. Daerah yang diminta waspada antara lain Gorontalo, Maluku, Papua, dan sekitarnya. Warga diimbau menjauhi pantai, waspada informasi hoaks, dan hanya mengikuti pengumuman resmi BMKG.
Pakar gempa internasional menyebutkan bahwa gempa kali ini termasuk kategori megathrust. Posisi Rusia Timur Jauh yang berada di zona subduksi membuat kawasan tersebut rawan gempa berskala besar. Peristiwa 30 Juli 2025 ini dibandingkan dengan gempa Kamchatka 1952, salah satu gempa terdahsyat dalam sejarah yang juga memicu tsunami Pasifik.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa, namun potensi bahaya tsunami masih terus dipantau. Pemerintah masing-masing negara meminta masyarakat untuk tetap tenang, siaga, dan terus memantau perkembangan informasi dari sumber resmi.****