ThinkEdu

PT Hung-A Indonesia Tutup permanen dan PHK sekitar 1.500 pekerja

PT Hung-A Indonesia Tutup permanen dan PHK sekitar 1.500 pekerja
Foto : Instagram - tautan
Lingkaran.id - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terjadi. Dan di awal tahun 2024 ini, setidaknya 1.500 pekerja disebut jadi korban PHK oleh pabrik ban asal Korea Selatan (Korsel), PT Hung-A Indonesia.

Melansir detik finance, kabar PHK itu terungkap dari video viral di media sosial. Dalam video itu disebutkan, PT Hung-A Indonesia melakukan PHK atas ribuan pekerjanya karena akan menutup operasional mulai Februari 2024.Lalu apa penyebab PT Hung-A menutup operasionalnya di Indonesia?

Empat Manfaat Minuman Herbal Teh Serai

Apalagi, menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane, PT Hung-A sudah lama beroperasi di Indonesia. Produksinya pun diakui cukup berkualitas. 

"PT Hung-A itu asal Korea, sudah lama di Indonesia. Bahkan sebelum Hankook masuk. Dia memproduksi ban bias, untuk truk dan bus. Ekspornya bagus. Dan setahu saya PT Hung-A itu perusahaan yang sehat," kata Azis kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/1/2024).  

"Kenapa PHK? Menurut saya karena dia pening dengan pemerintah yang kurang responsif ya. Apalagi sekarang tahun politik. Karena produknya dia bagus kok, berkualitas," tambahnya.

Azis menduga, PT Hung-A tak bisa lagi sabar akibat ketidakpastian kebijakan di Indonesia. Belum lagi, menurutnya, kini seolah tak ada upaya pembinaan terhadap industri di dalam negeri.

"Jadi kan dia memproduksi ban. Nah, mungkin ada jenis yang ada permintaannya di sini tapi tak bisa dia penuhi sehingga harus impor. Produsen ban di dalam negeri sebenarnya boleh impor, sebagai importir produsen. Dengan kuota hanya 10% dari produksi, tak boleh melebihi," tutur Azis.

"Kadang 2,5-4% saja karena mereka juga tetap mempertimbangkan industri di dalam negeri. Setahu saya, selama saya jadi Ketua APBI, belum ada pabrik ban impor sampai 8%," sebutnya.

Hanya saja, lanjut Azis, keputusan izin mengimpor untuk PT Hung-A tak kunjung diberikan. Akibatnya, karena tak juga ada kejelasan, membuat PT Hung-A memutuskan hengkang dari Indonesia.

Lima Wakil Indonesia Yang Lolos Ke Babak 16 Besar India Open 2024

"Kan kadang mau jualan itu nggak lengkap barangnya karena ada produk yang size-nya misalnya butuh yang lebih besar. Itu kan permintaan, tapi tidak bisa dipenuhi. Mungkin cuma 7 permintaannya. Kalau harus investasi bangun pabriknya di sini kan kemahalan. Maka minta izin yang tidak bisa dipenuhi itu diimpor," paparnya.

"Impor kan harus ada approve-nya. Tapi ternyata nggak ada keputusan. Boleh impor atau tidak, nggak ada kejelasan keputusan pemerintah. Ini kan membuat perusahaan menganggur. Ketidakpastian ini yang kemudian membuat banyak perusahaan kita hengkang, ke Vietnam, ke Thailand, ke Malaysia," tukas Azis.
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik