Lingkaran.id - Pertemuan historis antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dari Arab Saudi, telah menghasilkan kesepakatan penting untuk memperkuat kemitraan strategis di bidang ekonomi dan investasi. Pertemuan ini merupakan langkah maju dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan diharapkan dapat membuka peluang baru untuk kemajuan ekonomi kedua belah pihak.
Lintasan Pertemuan Strategis
Pertemuan yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, membahas berbagai isu strategis, termasuk kerjasama di bidang ekonomi, investasi, pertahanan, dan teknologi. Prabowo Subianto, yang juga merupakan tokoh politik senior di Indonesia, menegaskan bahwa Indonesia siap untuk memperluas cakupan kerjasama dengan Arab Saudi, terutama di bidang yang memiliki potensi besar seperti infrastruktur, energi, dan industri pertahanan.
Kerjasama di Bidang Infrastruktur dan Energi
Salah satu poin utama dalam pertemuan ini adalah kerjasama di bidang infrastruktur dan energi. Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah, dipandang sebagai mitra strategis Arab Saudi dalam proyek-proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan jaringan transportasi, pelabuhan, dan pusat energi terbarukan. Arab Saudi, yang saat ini fokus pada visi 2030 untuk diversifikasi ekonomi, melihat Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.
Kedua pemimpin menyoroti kuatnya hubungan ekonomi bilateral yang telah terjalin dan menegaskan pentingnya memperluas kerja sama di sektor-sektor prioritas. Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi mencapai sekitar USD 31,5 miliar, menjadikan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan. Presiden Prabowo dan Pangeran MBS pun menyambut baik peluang besar yang ditawarkan oleh Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045, yang dapat dimanfaatkan bersama untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan mempercepat transformasi ekonomi masing-masing negara.
“Kedua pihak sepakat akan pentingnya meningkatkan kerja sama, khususnya di sektor-sektor prioritas bersama, mendukung kemitraan sektor swasta kedua negara, dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045," dikutip dari pernyataan bersama tersebut.
Dalam konteks perdagangan, kedua negara menekankan pentingnya peningkatan volume perdagangan, kunjungan antarpejabat sektor publik dan swasta, serta penyelenggaraan forum bisnis secara berkala melalui Saudi-Indonesian Business Council. Kedua belah pihak juga mengapresiasi hasil positif perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) yang telah berlangsung pada September 2024 dan Februari 2025, serta berharap kesepakatan tersebut dapat segera dituntaskan.
“Mereka menyambut baik hasil positif perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara GCC dan Republik Indonesia, yang dilaksanakan pada September 2024 dan Februari 2025, serta menyampaikan harapan agar perjanjian tersebut dapat segera dirampungkan,” bunyi pernyataan tertulis yang dikeluarkan kedua negara.
Di bidang energi, Indonesia menyampaikan apresiasi atas peran sentral Arab Saudi dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan pasar minyak global, serta menegaskan pentingnya keamanan pasokan energi bagi pasar dunia. Lebih lanjut, kedua negara menyepakati sejumlah area kerja sama utama di sektor energi, termasuk pasokan minyak mentah dan turunannya, proyek kilang dan petrokimia, energi baru dan terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan karbon, teknologi hidrogen bersih, serta pemanfaatan kecerdasan buatan untuk energi berkelanjutan.
“Kedua pihak menyepakati pentingnya kerja sama dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek energi terbarukan dan penyimpanan energi, serta mendorong transfer teknologi, pembangunan kapasitas, dan riset kolaboratif untuk mendukung transisi energi nasional,” sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama tersebut.
Khusus di bidang mineral, kedua negara juga akan bekerja sama dalam pertukaran pengalaman geologi, eksplorasi tambang, pemrosesan, hingga penerapan teknologi modern. Sebagai bentuk tindak lanjut konkret, Indonesia dan Arab Saudi sepakat membentuk peta jalan bersama untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, memfasilitasi arus modal, serta mengatasi hambatan regulasi.
Kerja sama strategis ini menjadi pijakan penting bagi penguatan kemitraan ekonomi jangka panjang antara Indonesia dan Arab Saudi, serta mencerminkan visi bersama untuk pembangunan berkelanjutan, hijau, dan inklusif di era transformasi global.
Investasi di Energi Terbarukan
Salah satu fokus utama dalam kerjasama ini adalah investasi di sektor energi terbarukan. Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam seperti sinar matahari, angin, dan geothermal, dapat menjadi tuan rumah untuk proyek-proyek energi terbarukan yang didukung oleh Arab Saudi. Ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mendukung tujuan internasional untuk mengatasi perubahan iklim.
Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan
Kedua negara juga berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Dari pengembangan kendaraan listrik hingga pengelolaan limbah yang lebih efisien, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Pangeran MBS telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi. Dengan fokus pada kerjasama ekonomi, investasi, dan inovasi, diharapkan kedua negara dapat mencapai tujuan bersama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Pertemuan ini juga menjadi bukti bahwa kerjasama internasional yang kuat dan strategis dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global di abad ke-21.
Indonesia dan Arab Saudi kini siap untuk melangkah maju bersama, dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.