Lingkaran id- Israel Serang Masjid Al-Aqsa dengan Granat Kejut hingga Gas Air Mata, Pukuli Jemaah yang Sedang Itikaf
Pasukan Zionis menyerang jamaah Palestina yang sedang melakukan itikaf di dalam ruangan doa Masjid Al-Qibli di kompleks masjid Al-Aqsa.
Secara arogan dan brutal, Zionis terus menembakkan granat kejut ke dalam masjid Al-Qibli untuk mengusir jamaah Palestina yang berada di dalam masjid. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina
(PRCS) mengatakan, telah menerima banyak laporan cedera dan mengerahkan timnya untuk merawat mereka. Media lokal melaporkan, luka yang diderita termasuk memar, patah tulang, dan sesak napas karena menghirup gas air mata.
20 Finalis Bujang Gadis Kampus Universitas Bina Darma Siap Penuhi Kriteria Juara BGK UBD 2023Juru bicara PRCS mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa petugas medis belum dapat menjangkau korban luka di dalam Masjid Al-Aqsa karena diblokir oleh pasukan Israel.
Pasukan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menangkap puluhan "perusuh" dari Masjid al-Aqsa. Apa yang mereka lakukan diklaim untuk menciptakan ketertiban.
Pasukan Israel pertama kali memasuki masjid suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan mulai mengosongkan tempat masjid yang digunakan oleh puluhan jemaah untuk iktikaf atau salat malam.
Prancis Kecam Keras Rusia Usai Putin Kerahkan Senjata Nuklir Ke BelarusiaSebelumnya, puluhan ribu orang disebut menghadiri salat Tarawih di lokasi tersebut. Puluhan jemaah tetap berada di lokasi dengan mengunci diri dari dalam untuk menghindari tindakan keras pihak Israel. Tetapi, polisi Israel memecahkan jendela ruangan salat dan menembakkan gas air mata serta granat kejut ke tengah jemaah.
Otoritas Israel mengeluarkan jemaah dari Masjid Al-Aqsa setiap malam sejak awal Ramadhan setelah salat Tarawih berakhir sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Mereka juga telah membatasi siapa yang dapat memasuki Al-Aqsa. Di mata warga Palestina, pembatasan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama.