Diskon Tarif Listrik PLN 50% Periode 2025, Begini Cara Klaimnya
Insiden tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu (15/12) di bumi perkemahan Bedengan. Kapolsek Dau, Kompol Edi Hari Adi Kartika, membenarkan peristiwa ini. Namun, ia menjelaskan bahwa saat petugas tiba di lokasi, pasangan tersebut dan pengunjung lainnya yang berkemah sudah tidak berada di tempat.
“Itu benar terjadi di wisata alam Bedengan. Namun, ketika kami datang ke lokasi, yang bersangkutan sudah tidak ada,” kata Kompol Edi saat dikonfirmasi pada Rabu (18/12).
Sebagai tindak lanjut, Kompol Edi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Dau untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Langkah pencegahan ini akan melibatkan sosialisasi yang lebih intensif kepada para pengunjung.
“Besok kami akan mengadakan rapat koordinasi bersama Muspika untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan. Kami juga akan memaksimalkan imbauan melalui sosialisasi langsung,” tegasnya.
Ibunda Lady Aurelia Minta Maaf Pasca Pemeriksaan Kasus Pemukulan Dokter Koas FK Unsri
Selain itu, Kompol Edi menambahkan bahwa pihaknya akan mengambil langkah antisipasi terhadap kerawanan bencana, mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
“Kami juga akan menyosialisasikan potensi kerawanan bencana, terutama karena sekarang sudah masuk musim hujan. Patroli di lokasi tersebut akan kami tingkatkan,” pungkasnya.
Insiden ini menjadi perhatian dan mendapat kecaman dari warganet, tidak hanya terkait etika dan norma masyarakat, tetapi juga pentingnya pengawasan yang lebih ketat di kawasan wisata alam.***