Ghufron menambahkan bahwa aktivitas erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 115 detik. Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada).
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. Selain itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah, karena kawasan tersebut rawan terkena lontaran material pijar.
"Masyarakat harus menghindari aktivitas di dekat sempadan sungai Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer, serta menjaga jarak 500 meter dari tepi sungai, karena potensi awan panas dan aliran lahar masih ada," ungkap Ghufron.
Selain itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap ancaman awan panas guguran (APG), guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Fitur Meta AI Muncul di WhatsApp, Inovasi Canggih atau Ancaman bagi Privasi?
"Potensi ini khususnya pada Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil lainnya yang menjadi anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya.
PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan mengimbau warga untuk mengikuti arahan serta informasi terkini dari pihak berwenang guna menghindari risiko bencana.***