Glenny Kairupan bukan nama baru di kalangan pemerintahan maupun militer. Pria kelahiran Manado, 11 Februari 1949 ini merupakan purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan karier panjang di dunia penerbangan militer dan intelijen. Ia dikenal sebagai figur tegas, disiplin, dan memiliki kemampuan manajerial tinggi, terutama dalam menghadapi situasi krisis.
Glenny merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1973 dan mengawali kariernya sebagai pilot helikopter di Pusat Penerbangan TNI AD (Penerbad). Selama masa dinasnya, ia terlibat dalam berbagai operasi penting, termasuk di wilayah konflik seperti Timor Timur.
Kenapa Cuaca Panas Banget Akhir-Akhir Ini? Ini Penjelasan Lengkap BMKG dan Daerah Terdampak
Rekan-rekan seangkatannya mengenal Glenny sebagai pilot helikopter yang berani dan ahli menembak, dua kemampuan yang membuatnya sering ditugaskan dalam misi berisiko tinggi. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan lanjutan di bidang intelijen di Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, memperluas keahliannya dalam strategi pertahanan dan analisis situasi nasional.
Selama karier militernya, Glenny pernah menduduki sejumlah jabatan strategis seperti Wakil Komandan Korem di Timor Timur, Komandan Korem 073 Makutarama (Salatiga), serta posisi penting di Kostrad dan BAIS TNI.
Setelah purna tugas, Glenny aktif di dunia politik melalui Partai Gerindra dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2020–2025. Ia juga pernah menjadi Direktur Penggalangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandiaga dalam Pemilu 2019.
Kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto, yang juga rekan satu akademi di AKABRI, diyakini menjadi salah satu faktor kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas kepemimpinannya. Dalam sebuah kesempatan, Prabowo pernah memuji Glenny sebagai “pilot pemberani dan pemimpin yang mampu mengendalikan situasi sulit dengan kepala dingin.”
Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per Bulan
Pada Agustus 2024, Glenny lebih dulu bergabung dengan Garuda Indonesia sebagai komisaris sebelum akhirnya diangkat menjadi Direktur Utama pada Oktober 2025.
Sebagai Dirut baru, Glenny dihadapkan pada tantangan besar untuk memulihkan kinerja keuangan Garuda Indonesia yang masih menanggung beban utang dan tekanan likuiditas. Pemerintah menaruh harapan besar agar pengalamannya di bidang strategi dan kedisiplinan militer dapat memperkuat tata kelola dan efisiensi di tubuh perusahaan.
Namun tantangan besar masih menanti, mulai dari restrukturisasi utang, efisiensi operasional, hingga peningkatan layanan dan digitalisasi. Di tengah tekanan industri penerbangan global yang ketat, kepemimpinan Glenny Kairupan akan menjadi ujian penting bagi masa depan Garuda Indonesia.****