Website Thinkedu

Fajar Adriyanto Gugur !! Detik-Detik Pesawat FASI Jatuh di Bogor, Kronologi Lengkap Terungkap

Fajar Adriyanto Gugur !! Detik-Detik Pesawat FASI Jatuh di Bogor, Kronologi Lengkap Terungkap
Foto: fajar adriyanto
Lingkaran.id -Dunia dirgantara Indonesia berduka. Marsma TNI Fajar Adriyanto, penerbang tempur F‑16 legendaris dengan call sign “Red Wolf”, gugur dalam kecelakaan pesawat latih Quicksilver GT500 PK‑S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Insiden tragis ini terjadi Minggu pagi di Ciampea, Kabupaten Bogor, menyisakan duka mendalam bagi TNI AU dan masyarakat luas.


Kronologi Detik-Detik Kecelakaan

Berdasarkan keterangan resmi TNI AU dan saksi di lapangan, berikut rangkaian peristiwa yang berhasil dihimpun:

  • Pukul 09.08 WIB
    Pesawat PK‑S126 lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor. Penerbangan ini merupakan sortie kedua dalam rangka latihan profisiensi olahraga dirgantara FASI.

  • Pukul 09.15 WIB
    Warga sekitar Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, mulai melihat pesawat bermanuver rendah di udara.

  • Pukul 09.19 WIB
    Pesawat tiba-tiba hilang kendali. Beberapa saksi mata mendengar suara mesin meraung sebelum jatuh menghantam lahan kosong di sekitar TPU Astana Ciampea.
    "Kami lihat pesawatnya oleng, lalu menghantam tanah dengan keras," ujar Agus (35), warga sekitar.

  • Setelah Evakuasi
    Tim SAR gabungan, TNI AU, dan Basarnas bergerak cepat mengevakuasi korban. Fajar Adriyanto dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RSAU dr. M. Hassan Toto, sedangkan co-pilot Roni Ahmad mengalami luka berat dan kini dirawat intensif.


    Kadispenau Marsma TNI I Nyoman Suadnyana memastikan bahwa pesawat yang digunakan memiliki Surat Izin Terbang Nomor SIT/1484/VIII/2025 dan dalam kondisi layak terbang.

Fajar Adriyanto bukan nama asing dalam dunia penerbangan TNI AU. Lulusan AAU 1992 ini dikenal sebagai penerbang jet tempur F‑16 yang terlibat langsung dalam insiden Bawean 2003, saat F-16 Indonesia menghadang pesawat F/A‑18 Hornet milik AS yang melintas tanpa izin di langit Indonesia.
Karier militernya cemerlang, dengan jabatan penting antara lain:

  • Komandan Skadron Udara 3

  • Danlanud Manuhua

  • Kadispenau

  • Kapuspotdirga

  • Aspotdirga Kaskoopsudnas

  • Kapoksahli Kodiklatau (jabatan terakhir)

Hingga kini, tim investigasi gabungan TNI AU dan KNKT masih berada di lokasi untuk mencari penyebab pasti kecelakaan.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa dunia penerbangan, meski penuh prestasi dan kebanggaan, selalu diiringi risiko tinggi. Marsma TNI Fajar Adriyanto akan dikenang sebagai pahlawan udara yang hingga akhir hayatnya mengabdikan diri pada langit Indonesia.****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual