Lingkaran.id- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kembali melakukan aksi brutal pada Senin, 16 Oktober 2023.
Pimpinan KKB Yahukimo, Egianus Kogoya, memimpin serangan yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, menewaskan tujuh orang dan melukai 11 lainnya. Korban yang tewas akibat serangan ini adalah Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Appe, dan Siger.
Arab Saudi Mengutuk Serangan Militer Israel Bombardir Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza Tewaskan Ratusan WargaKepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dari dua orang warga yang berhasil melarikan diri dan selamat dari serangan KKB tersebut. Menurut laporan tersebut, sekitar 30 orang KKB menyerang dengan senjata api, panah, parang, kampak, dan benda tajam lainnya. Serangan dilakukan terhadap dua target, yaitu Camp penambang dan alat berat.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, menjelaskan kondisi tragis para korban yang meninggal dunia akibat serangan KKB.
"Selain ditembak, korban dipanah, dikampak, dan dihujam batu besar kepalanya," ujarnya.
Semua korban, baik yang tewas maupun yang selamat, telah dievakuasi ke Polres Yahukimo. Jenazah korban yang meninggal juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Kecelakaan 2 Kereta Api di Kulonprogo Yogyakarta Alami AnjlokTidak dapat dipungkiri bahwa KKB Yahukimo di bawah pimpinan Egianus Kogoya telah menjadi ancaman serius di wilayah tersebut. Aksi brutal yang mereka lakukan bukan kali ini saja. Pada 27 Agustus 2023, kelompok ini melakukan penembakan terhadap pekerja tambang di Distrik Awimbon Korowai, yang menyebabkan tiga orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka.
Pada Desember 2018, KKB ini juga terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap 31 pekerja PT Istaka Karya di proyek jalan Trans Papua, di Kabupaten Nduga. Kejadian-kejadian ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dan koordinasi antara pihak berwenang untuk mengatasi ancaman yang terus menerus memengaruhi keamanan dan stabilitas di wilayah Papua Pegunungan.***