Percikan awal muncul di media sosial saat publik figur mengunggah poster “17+8 Tuntutan Rakyat” yang segera menjadi simbol gerakan transparansi dan reformasi. Aksi ini muncul menyusul unjuk rasa Agustus 2025, merangkum aspirasi dari ratusan LSM, YLBHI, hingga PSHK, dan kemudian disinergikan oleh influencer sebagai seruan bersama rakyat.
Gerakan ini bertujuan menyatukan suara beragam kelompok dalam satu platform tuntutan jelas dan sistematis, dari Presiden hingga kementerian ekonomi.
Maulid Nabi 2025: Jatuh di 12 Rabiul Awal 1447 H
Termasuk di antaranya:
Tarik TNI dari pengamanan sipil.
Bentuk tim investigasi independen untuk kasus-kasus kekerasan demonstrasi.
Bekukan kenaikan tunjangan anggota DPR dan umumkan anggaran DPR secara transparan.
Bebaskan demonstran yang ditahan serta proses hukum pelaku kekerasan aparat.
Pastikan upah layak untuk pekerja, cegah PHK, dan buka dialog dengan serikat buruh.
Menekankan reformasi struktural seperti:
Audit besar-besaran dan reformasi DPR.
Reformasi partai politik dan pengawasan eksekutif.
Rencana pajak yang lebih adil serta pemberantasan korupsi melalui UU Perampasan Aset.
Profesionalisme Polri, penguatan Komnas HAM, serta tinjau ulang kebijakan Cipta Kerja dan proyek PSN.
Respons publik cukup besar; masyarakat menyoroti tiga kata kunci utama gerakan ini: transparansi, reformasi, dan empati.
Sementara itu, pemerintah mulai memberikan respons: beberapa poin seperti pencabutan tunjangan DPR sudah ditindaklanjuti, namun tuntutan lain seperti penarikan TNI dari pengamanan sipil dan pengakhiran kekerasan aparat masih jauh dari realisasi. Kritik mengemuka soal posisi weak political will dari lembaga legislatif.
Gerakan ini menjadi momentum penting dalam sejarah kampanye digital politik Indonesia: berhasil merangkum tuntutan publik yang terfragmentasi menjadi satu narasi komprehensif.
Jika terealisasi, reformasi yang digerakkan oleh gerakan ini dapat menegaskan kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara bahkan bisa menjadi benchmark baru dalam demokrasi partisipatif Indonesia.
17+8 Tuntutan Rakyat” bukan sekadar viral di medsos ini panggilan reformasi nyata yang menuntut respons cepat dan transparan dari penguasa.****